Perempuan: Citra, Karya, dan Karsa. Demikian tema yang FFI usung tahun ini. Peran perempuan yang kian kentara dalam industri film tanah air, mau tak mau, memaksa FFI mengarahkan sorot lampunya ke sana.
—
CUT Mini, Marsha Timothy, Prilly Latuconsina, dan Shenina Cinnamon. Empat pelakon berparas cantik itu adalah wajah FFI 2022. Dalam jumpa pers daring Rabu (30/3), Ketua Komite FFI 2021–2023 Reza Rahadian memperkenalkan keempatnya sebagai duta FFI. Melengkapi pesona perempuan dalam industri film Indonesia, FFI menjadikan Miss Roekiah sebagai ikon.
Miss Roekiah adalah seniman yang mengawali kariernya dari musik keroncong pada sekitar 1924. Dia lebih dulu dikenal sebagai penyanyi sebelum berkiprah di dunia seni peran. Baik di panggung pertunjukan maupun layar lebar. Dalam bukunya A to Z About Indonesian Film, Ekky Imanjaya menyebut Miss Roekiah sebagai aktris serbabisa berdarah Sunda-Belitung.
Bersamaan dengan diangkatnya tema peran kaum hawa oleh FFI, para sineas dan aktris perempuan sedang lantang menuntut perbaikan ekosistem perfilman. Mereka mendesak terciptanya ruang aman dalam industri perfilman nasional. Sejak awal Februari, tagar #BerpihakPadaKorban dan #RuangAmanSinema wara-wiri di akun media sosial (medsos) para selebriti.
Marsha awas terhadap isu tersebut. Menurut dia, ekosistem film seharusnya adalah ruang aman bagi semua yang ada di dalamnya, baik perempuan maupun laki-laki. Ruang aman, bagi dia, ibarat sahabat. ’’Kita bisa didengar, mendapat ketenangan, dan merasa diterima. Lalu, memberikan bantuan jika memang diperlukan dan dibawa ke arah sana,’’ urainya.
Credit: Source link