Antisipasi Kemacetan, Jokowi Imbau Percepat Mudik, Hindari 28–30 April

Antisipasi Kemacetan, Jokowi Imbau Percepat Mudik, Hindari 28–30 April

JawaPos.com – Jika tidak ingin terjebak kemacetan, jangan mudik pada 28–30 April. Sebab, saat itu diprediksi terjadi puncak arus mudik.

Imbauan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah mendapat laporan hasil survei Kementerian Perhubungan. Berdasar survei itu, diketahui ada 23 juta mobil dan 17 juta motor yang akan digunakan pemudik tahun ini. ’’Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah,’’ kata Jokowi.

’’Saya mengajak masyarakat mudik lebih awal. Tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja,’’ lanjutnya.

Jokowi menyatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Antara lain, aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah (one way), hingga larangan truk masuk ke jalan tol. Dia juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan. ’’Utamanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,’’ kata Jokowi.

Sementara itu, pemberlakuan one way diprediksi memicu kepadatan di jalan arteri. Namun, Korlantas Polri telah membuat kebijakan khusus. Antara lain, semua pembangunan infrastruktur jalan harus tuntas 10 hari sebelum Lebaran.

Kabagops Korlantas Polri Kombespol Eddy Djunaedi mengatakan, kebijakan tersebut diterapkan setelah Korlantas bersama sejumlah stakeholder mengecek jalan arteri. Dengan kebijakan itu, diharapkan arus mudik di jalan arteri bisa lancar dan bebas hambatan.

Jalur non-tol di wilayah selatan Jawa diprediksi tetap menjadi salah satu opsi bagi pemudik. Baik yang hendak pulang kampung ke Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur. Dari pantauan Jawa Pos, kondisi jalur-jalur non-tol di selatan Jawa relatif baik. Meski ada perbaikan di beberapa titik, sangat mungkin seluruh pekerjaan itu sudah selesai ketika pemudik melintas nanti. Perjalanan mereka juga dipastikan akan terbantu petugas yang sudah disiapkan untuk berjaga di sepanjang jalur tersebut.

Mudik Gratis

Kuota gelombang pertama mudik gratis yang diselenggarakan Kemenhub lewat jalur darat, yakni sebanyak 10 ribu kursi, telah habis kemarin (18/4). ’’Animonya sangat luar biasa. Langsung habis dalam waktu singkat. Hari ini (kemarin, Red) kita buka lagi sekitar 10 ribu kursi,” jelas Jubir Kemenhub Adita Irawati kemarin.

Adita menerangkan, Kemenhub akan menggelar mudik gratis di tiga moda. Yakni, darat, laut, dan kereta api. Sasaran utamanya adalah pemudik yang menggunakan motor. ”Tujuannya tidak hanya Jawa Tengah, tapi juga Jawa Timur,” ujarnya.

Untuk mudik melalui jalur laut, Adita mengatakan bahwa Kemenhub bekerja sama dengan PT Pelni. Tujuan mudik adalah kota-kota besar seperti Semarang dan Surabaya. ”Prinsip pelaksanaannya sama, yakni menyasar pemudik roda dua,” ujarnya.

Kemudian, untuk mudik menggunakan kereta api, Adita mengatakan saat ini belum dibuka. Yang jelas, penumpang tetap dikenai biaya tiket. Namun, motor yang diangkut tetap gratis.

Yang tidak kebagian, lanjut Adita, tidak perlu khawatir karena beberapa instansi juga mulai membuka pendaftaran mudik gratis. Begitu juga sejumlah perusahaan swasta.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memetakan sejumlah titik di mana lalu lintas diprediksi mengalami kemacetan selama masa mudik Lebaran 2022. Yakni, pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya. Sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan, antara lain, jalur tol Tangerang–Merak Km 26, jalur tol arah Cikampek Km 48-60, Km 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.

Jembatan Ngaglik Aman

DIKLAIM TAHAN 30 TAHUN: Jembatan Balun, Lamongan, yang ambles pada Selasa (29/3) lalu bisa dilintasi lagi mulai Minggu (17/4) malam. (JAWA POS RADAR LAMONGAN)

Fokus perbaikan Jembatan Ngaglik 1, Lamongan, yang ambles pada Selasa (29/3) lalu terus berjalan. Proses perbaikan hanya pada bagian tengah. Sedangkan sisi utara dan selatan masih menggunakan bangunan lama. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN Wilayah Perwakilan Tuban, Lamongan, dan Gresik I Ketut Payun Astapa mengatakan, saat dites oleh pihak ITS Surabaya, sisi kanan dan kiri jembatan tidak ada masalah.

Seperti diberitakan, Jembatan Ngaglik 1 atau lebih sering disebut Jembatan Balun dinyatakan layak dilalui kendaraan setelah melalui tahapan uji statis dan dinamis. Tes dilakukan hingga tiga kali dengan empat truk tronton, masing-masing bermuatan 35 ton. Jembatan di jalur nasional Lamongan–Babat itu sudah dapat digunakan mulai Minggu (17/4). ”Untuk bantalan, girder jembatan yang tengah tentunya masih kuat setelah dilihat pengujian kemarin,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Ketut menjelaskan, girder yang dipasang saat ini sudah sesuai dengan SNI. Beratnya lebih dari 50 ton. Kekuatan jembatan diperkirakan mampu bertahan hingga 30 tahun lebih. ”Sedangkan untuk pengaspalan, disamakan dengan sisi jembatan kanan kiri,” ucapnya.

Sementara itu, arus mudik melalui pantura Cirebon diperkirakan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Pemudik diharapkan mewaspadai lokasi kepadatan dan pasar tumpah. Misalnya di Pasar Tegal Gubug, Pasar Plered, dan Pasar Gebang. Dishub bersama Polresta Cirebon melakukan penutupan U-turn atau titik putar balik, baik yang bisa diakses mobil maupun motor. Tujuannya adalah memperlancar lalu lintas dan mengurangi risiko kecelakaan antara pemudik dan warga lokal.

Kepala Dishub Kabupaten Cirebon Imam Ustadi mengatakan, pihaknya menyiapkan 50 water barrier, 100 traffic cone, dan perangkat lainnya untuk pelayanan arus mudik melalui jalur pantura. ”Secara nasional, 83 juta warga akan mudik dan diperkirakan ada 200 ribu warga Cirebon yang akan pulang kampung. Nah, pantura Kota dan Kabupaten Cirebon adalah lintasan. Pastinya cukup padat untuk kendaraan roda dua dan empat,” terangnya.

Imam sudah melakukan survei dan memetakan jalur mudik bersama Polresta Cirebon. ”Kita siapkan langkah antisipasi dan rekayasa lalu lintas,” katanya kepada radarcirebon.com di Pasar Tegal Gubug kemarin.

Kepala Unit Dikyasa Polresta Cirebon AKP Sae Mulyana mengatakan, pihaknya melakukan penataan pembatas beton dan penutupan U-turn di Pasar Tegal Gubug untuk memperlancar arus mudik. ”Di sini (Pasar Tegal Gubug, Red) terdapat tiga U-turn yang ditutup karena termasuk titik rawan kepadatan,” ucapnya. Pemindahan barrier juga dilakukan untuk memperlebar jalan. Terkait dengan masih adanya lapak pedagang di pinggir jalan, hal tersebut adalah tanggung jawab pengelola dan pengawas pasar.


Credit: Source link

Related Articles