JawaPos.com – Tol trans-Jawa yang menjadi jalur utama mudik dari Jakarta ke arah timur kembali lancar pada Minggu (1/5). Arus kendaraan memang sempat padat hingga kepolisian memberlakukan one way dan contraflow di jalan tol. Kebijakan one way atau satu jalur yang membentang dari Km 70 Cikampek Utama hingga Km 414 GT Kalikangkung telah dihentikan pada pukul 11.48 WIB. Rekayasa lalu lintas contraflow mulai Km 47 di tol Jakarta–Cikampek hingga Km 70 GT Cikampek Utama yang diberlakukan sejak Sabtu (30/4) pukul 23.00 juga telah ditutup pada Minggu (1/5) pukul 04.00.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengungkapkan, pada Minggu menjelang sore tol Jakarta–Cikampek yang semula padat sudah bisa dilintasi kendaraan dengan relatif lancar. Kondisi itu berlaku di jalur A yang mengarah ke timur dari Jakarta maupun jalur B yang mengarah ke ibu kota. ”Pengguna jalan yang berencana untuk mudik dari arah Bandung menuju arah Jakarta dapat mengakses tol Jakarta–Cikampek dengan normal,” jelas Heru kemarin.
Pengendara dari arah tol Cikopo–Palimanan (Cipali) juga sudah bisa mengakses tol Jakarta–Cikampek menuju Jakarta atau di jalur B. Heru mengatakan, normalisasi di ruas tol itu dilakukan secara bertahap pada dua jalur di sejumlah ruas tol yang mengarah ke Semarang. Sampai H-2 Lebaran, Jasa Marga mencatat sudah 1,6 juta kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek. Jumlah itu naik 19 persen dari lalu lintas normal pada November 2021.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan, laporan yang dirinya terima dari Korlantas Polri mencatat penurunan arus kendaraan yang keluar dari Jakarta terjadi sejak Sabtu (30/4). ”Volume kendaraan keluar Jakarta pada Sabtu, 30 April 2022, turun sebanyak 4 persen,” terang dia.
Meski demikian, arus lalu lintas di tol trans-Jawa tidak langsung benar-benar lengang. Gatot menyebutkan bahwa sampai kemarin arus lalu lintas masih relatif ramai. ”Arus lalu lintas terpantau ramai lancar,” imbuhnya.
Berkaitan dengan rekayasa lalu lintas, baik one way maupun contraflow, untuk sementara memang sudah tidak diberlakukan. Hanya, Korlantas tetap bersiap diri bila kepadatan arus lalu lintas kembali terjadi. Rekayasa lalu lintas dilakukan bila memang diperlukan. ”Sifatnya situasional bergantung volume kendaraan,” beber dia.
Editor : Edy Pramana
Reporter : (syn/tau/c7/jun)
Credit: Source link