Strategi 4 Kementerian Dukung Penguatan UMKM Perempuan di G20 Empower

Strategi 4 Kementerian Dukung Penguatan UMKM Perempuan di G20 Empower

JawaPos.com – Upaya peningkatan kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan penerapan kesetaraan gender mendapatkan dukungan dari empat kementerian. Dalam pertemuan G20 Empower di Jogjakarta, Rabu (18/5) lalu, empat menteri, yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Menteri BUMN, sepakat kontribusi UMKM pada perekonomi negara selama pandemi dan masa pemulihan pasca pandemi sangat besar.

Untuk itu mereka berkomitmen untuk mendukung penguatan UMKM melalui berbagai program di masing-masing kementerian. Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menyatakan UMKM terbukti dapat memberikan kontribusi hingga 40 persen dari pendapatan nasional di negara berkembang dan mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Dia menyebut, berdasarkan data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa UMKM mewakili sekitar 90 persen bisnis dan lebih dari 50 persen lapangan kerja di seluruh dunia. Pengembangan UMKM merupakan prioritas tinggi bagi banyak negara di seluruh dunia karena mereka dapat berkontribusi hingga 40 persen dari pendapatan nasional di negara berkembang.

“Perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah juga memiliki porsi usaha kecil yang relatif lebih besar dibandingkan dengan perusahaan besar. Banyak dari mereka menjalankan bisnis sehari-hari dan bekerja sendiri,” katanya melalui keterangannya.

Mengutip data McKinsey (2020), secara global, berdasarkan analisis beberapa survei usaha kecil menunjukkan bahwa sebelum memperhitungkan intervensi, 1,4 juta hingga 2,1 juta UMKM dapat tutup secara permanen pada empat bulan pertama pandemi.

Di Indonesia, kaum perempuan memiliki dan menjalankan sekitar 50 persen dari sekitar 65,4 juta UMKM di seluruh negeri. Namun survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2020 menemukan bahwa dua pertiga pemilik UMKM mengalami penurunan pendapatan karena pandemi. Lebih dari 45 persen UMKM terlibat hutang dan harus berjuang membayar tagihan.


Credit: Source link

Related Articles