Persiapan Tidak Panjang, PPIH Dituntut Sigap Layani Jamaah Haji

Persiapan Tidak Panjang, PPIH Dituntut Sigap Layani Jamaah Haji

JawaPos.com – Seorang jamaah haji laki-laki turun dari bus dalam kondisi lemas. Nyaris pingsan. Dia harus dibopong Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2022 setelah tiba di Makkah.

Di sudut yang lain, seorang perempuan berteriak-teriak. Dia ingin kembali ke tanah air. Namun, petugas bisa menenangkannya.

Beberapa ”peristiwa” tersebut merupakan bagian dari simulasi dalam geladi posko di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, kemarin (21/5).

Geladi itu diikuti 828 peserta bimbingan teknis (bimtek) PPIH Arab Saudi 1433/2022. Simulasi terintegrasi tersebut melibatkan seluruh bidang seperti kesehatan, akomodasi, transportasi, kesehatan, hingga pengamanan. Mereka terbagi dalam tiga daerah kerja (daker). Yaitu, daker bandara, daker Madinah, dan daker Makkah.

Kasubdit Bina Petugas Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Suvianto menjelaskan, geladi posko itu diselenggarakan agar para anggota PPIH memiliki gambaran tentang tugas mereka di Arab Saudi. Sejak Senin (16/5) hingga Jumat (20/5), peserta bimtek menerima berbagai materi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Dia mengakui, waktu persiapan yang tersedia bagi petugas haji tidak panjang. Namun, jemaah haji tetap harus mendapatkan pelayanan yang maksimal. ”Kami berharap, lewat geladi ini, petugas bisa memahami tugasnya dan dapat menjalankan dengan baik,” tuturnya di sela-sela pelaksanaan geladi posko.

Simulasi memperagakan seluruh aktivitas dalam rangkaian penyelenggaraan ibadah haji. Mulai kedatangan jemaah di bandara, jemaah masuk pemondokan, kegiatan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, hingga persiapan jemaah kembali ke tanah air. Ada juga peragaan safari wukuf bagi jemaah haji yang sakit dibantu petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Cuaca cukup terik saat pelaksanaan kegiatan tersebut. Misalnya, saat simulasi wukuf di Arafah dan persiapan jemaah untuk melontar jumrah. Meski begitu, geladi berjalan lancar dan peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias.

Suvianto menuturkan, panas saat pelaksanaan geladi itu tidak sebanding dengan kondisi sebenarnya di Arab Saudi. Menurut dia, puncak ibadah haji pada Juli mendatang merupakan puncak tertinggi musim panas di Saudi. Suhu di sana bisa mendekati 50 derajat Celsius. Karena itu, dia mengingatkan agar jemaah tidak banyak melakukan aktivitas di luar dan diimbau untuk banyak minum. (c14/fal)


Credit: Source link

Related Articles