Baca juga: SDM berperan penting wujudkan netralitas karbon
“Kami mewakili Mitsubishi Motors sangat antusias dalam partisipasi proyek kolaborasi bersama ‘EV Smart Mobility’ bersama rekan-rekan dari merek dan pabrikan mobil asal Jepang lainnya untuk memanfaatkan kendaraan listrik dalam mendukung sektor dan program pariwisata,” kata Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI dalam siaran resmi, Jumat.
Kolaborasi itu diharapkan dapat mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui kolaborasi eksperimen demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan ekosistem kendaraan listrik di Bali.
Inisiasi kolaborasi bersama tidak hanya bertujuan mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pengurangan emisi karbon, namun memperluas pengenalan kendaraan listrik sebagai salah satu kunci dari mobilitas massal masa depan, serta mendukung revitalisasi industri pariwisata melalui ecotourism.
Baca juga: Fasilitas pembelajaran elektrifikasi xEV Center resmi diluncurkan
Kolaborasi bersama “EV Smart Mobility” diharapkan dapat mendukung posisi Indonesia sebagai tuan rumah G20 tahun 2022 yang juga akan dihelat di Bali.
Kelima merek otomotif itu mengembangkan beragam cara untuk memperluas pilihan kendaraan bagi konsumen, termasuk Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hydrogen fuel cell electric vehicle (FCEV), dan Hybrid Electric Vehicle (HEV).
“Keikutsertaan dalam kolaborasi ini sekaligus menandai capaian baru dalam komitmen dukungan berkelanjutan Mitsubishi Motors kepada Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pemanfaatan, dan juga demonstrasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan juga skala lebih luas secara global,” kata Naoya Nakamura.
Dalam proyek kolaborasi bersama ini, tiap merek akan menyediakan kendaraan listrik unggulan dan membuat formasi lini kendaraan listrik, baik untuk kendaraan penumpang, maupun kendaraan niaga.
Lini kendaraan listrik “penumpang” akan digunakan untuk mendukung mobilitas dalam area Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Lini kendaraan listrik “komersial” akan digunakan untuk mendukung logistik dan dipertimbangkan lebih lanjut untuk aktivitas kolaborasi dengan bisnis lokal di area Bali.
Baca juga: MMKSI kerja sama pemanfaatan EV dengan Gojek hingga Pos Indonesia
Teknologi PHEV Mitsubishi Motors
Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) merupakan solusi Mitsubishi Motors atas tantangan yang muncul untuk penggunaan model EV, antara lain: jarak tempuh dan infrastruktur pengisian daya, guna memenuhi ekspektasi yang lebih luas.
Hal itu dapat diwujudkan dengan mengkombinasikan teknologi hybrid, dengan teknologi EV yang sangat ramah lingkungan, yang telah dikembangkan Mitsubishi Motors secara berkelanjutan. Adapun struktur dasar dari PHEV adalah sebagai berikut:
– Komponen PHEV terdiri dari mesin dan sebuah generator untuk memproduksi tenaga untuk memperpanjang jarak tempuh EV
– Drive battery lithium-ion berkapasitas tinggi yang ditempatkan di bagian bawah kendaraan
– Secara utama digerakan oleh dua motor penggerak, di depan dan di belakang, mengacu pada sistem dan arsitektur EV
– Hybrid (HEV) yang dilengkapi dengan sebuah charger (plug), menjadikannya sebagai Plug-in HEV
– Desain mengaplikasikan pusat gravitasi yang rendah dengan distribusi bobot depan-belakang yang superior, sekaligus memastikan ruang kabin dan kargo yang cukup.
Mode berkendara PHEV Mitsubishi Motors dapat bekerja secara otomatis untuk beralih antara mode EV dan hybrid tergantung pada kondisi mengemudi, dan sisa daya baterai, untuk memungkinkan pengendaraan yang mulus dan nyaman.
Mode EV
Dalam mode ini, PHEV Mitsubishi Motors bergerak dengan motor menggunakan daya yang tersimpan di baterai, tanpa menggunakan bensin atau mengeluarkan CO2 saat berjalan. Pengemudi dapat menikmati nuansa berkendara yang tenang, bersih, dan bertenaga.
Mode HEV
– Mode Series Hybrid
Dalam mode ini, PHEV Mitsubishi Motors menggunakan mesin sebagai generator untuk menjalankan motor dengan kombinasi daya dari baterai.
– Mode Parallel Hybrid
Dalam mode ini, PHEV Mitsubishi Motors secara utama berjalan menggunakan mesin efisiensi tinggi pada kecepatan tinggi, dan menerapkan output mesin berlebih untuk menghasilkan daya guna mengisi daya baterai. Motor juga dapat membantu mesin selama akselerasi.
Daya listrik yang disimpan pada drive battery dapat digunakan sebagai power supply untuk perjalanan luar ruang, atau kondisi darurat lainnya. Dengan PHEV, pengguna dapat menggunakan daya listrik yang tersimpan di rumah melalui sistem Vehicle-to-Home (V2H).
Baca juga: MINI Indonesia hadirkan kampanye #RechargedForTomorrow
Baca juga: Ertiga Diesel Hybrid jadi modal Suzuki siapkan EV di Indonesia
Baca juga: Luhut: Indonesia-Inggris berencana bangun rantai suplai baterai EV
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link