Ada banyak gangguan yang membuat seseorang tidak bisa mendengarkan dengan efektif. Salah satunya, ponsel pintar yang terasa lebih menarik dibandingkan menyimak obrolan pembicara yang sedang berlangsung. Padahal, kemampuan mendengarkan yang buruk bisa berdampak negatif terhadap diri kita dan orang lain.
—
SELAIN merusak reputasi, hal itu bisa menimbulkan konflik dan kesalahpahaman dengan orang lain. Nah, dari contoh tersebut, kita bisa melihat pentingnya etika ketika menjadi seorang pendengar. Dengan menjadi pendengar yang baik, artinya Anda menghargai si pembicara yang berdiri di hadapan Anda dan menghargai acara yang tengah berlangsung.
Berikut ini beberapa etika yang harus dimiliki sebagai pendengar agar bisa fokus dan antusias ketika menyimak pembicara, antara lain:
1. Lakukan kontak mata dengan si pembicara. Semakin lama Anda melakukan kontak mata dengan si pembicara, chemistry yang terbangun antara Anda dan si pembicara akan semakin tinggi.
2. Asumsikan pembicara ingin menyampaikan hal penting kepada Anda. Dengan melakukan ini, Anda akan fokus memperhatikan si pembicara.
3. Matikan ponsel Anda atau ubah ke mode sunyi selama acara berlangsung dan simpan ponsel Anda ke dalam tas atau kantong celana (jangan diletakkan di atas meja).
4. Jangan meremehkan si pembicara meskipun saat ini Anda memiliki status sosial ekonomi, jabatan, atau pangkat yang lebih tinggi daripada si pembicara.
5. Hindari memotong pembahasan si pembicara. Tahan diri, bersabarlah menunggu si pembicara selesai berbicara. Baru kemudian silakan Anda angkat tangan dan ajukan pertanyaan kepada si pembicara.
6. Jika Anda memiliki kritik yang ingin disampaikan kepada si pembicara, sampaikanlah secara personal. Jangan kritik si pembicara di hadapan banyak orang.
Credit: Source link