JawaPos.com – Salah satu tokoh penting di dunia musik yang ikut terlibat dalam perjuangan kemerdekaan RI lewat karya adalah Ismail Marzuki. Dia memang tidak pernah angkat senjata tapi karyanya memberikan semangat untuk meraih dan memperjuangkan kemerdekaan.
Titimangsa dan Kawan Kawan Media bekerjasama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek menggelar pertunjukan teater monolog mengusung tajuk ‘Ismail Marzuki: Senandung d Ujung Revolusi’. Pertunjukan ini digelar dua hari berturut turut di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki pada Rabu dan Kamis, 29-30 Juni 2022, sekitar pukul 20.00 WIB.
Sosok Ismail Marzuki diperankan dengan sangat baik oleh aktor Lukman Sardi. Melalui pertunjukan ini, penonton dapat menyelami situasi yang dihadapi Ismail Marzuki terkait pergulatan pemikirannya dengan lingkungan sekitar pada saat itu. Latar belakang lagu-lagu yang diciptakannya juga digambarkan dengan cukup baik dalam pertunjukan berdurasi sekitar 1 jam tersebut.
Agus Noor selaku sutradara mengungkap alasan pemilihan Lukman Sardi untuk memerankan karakter Ismail Marzuki. “Daftar pemain yang bisa main biola kalau kita cek ada siapa saja ? Di sana ada Lukman Sardi. Kalau belajar biola dari awal bisa lama banget. Selain itu, ada sejarah kedekatan personal dari bapak dan kakeknya,” kata Agus Noor di bilangan Cikini Jakarta Rabu (29/6) malam.
Lukman Sardi mengaku sejatinya dirinya sudah lama sekali tidak menyentuh biola. Ketika main teater monolog ini yang diminta secara langsung oleh Happy Salma selaku produser, Lukman mengaku belajar sekaligus mengasah kembali kemampuannya dalam memainkan biola.
“Bapak dulu melatih aku dengan sangat keras waktu itu. Dibangunin pagi cuma untuk nada panjang. Dulu sempat bertanya apa gunanya ini? Ternyata itu basik,” jelasnya.
Lukman Sardi mengakui dirinya memiliki kedekatan secara personal dengan Ismail Marzuki. Meski secara fisik tidak pernah bertemu, tapi cerita tentang Ismail Marzuki kerap diceritakan oleh ayahnya, Idris Sardi.
“Ismail Marzuki sangat familir lah. Bapakku pemusik, kakek aku memang teman baik Ismail Marzuki karena sama sama pemusik. Jadi dengar cerita dari papa dulu, ‘Om Maing begini’, cuma nggak tahu orangnya. Buat aku antara dekat dan jauh Ismail Marzuki ini,” tuturnya.
Terjun ke panggung teater setelah lama menekuni dunia perfilman yang merupakan basiknya, memiliki makna penting bagi Lukman Sardi. Dia mengaku stamina dan kemampuan aktingnya seperti diisi ulang dengan sesuatu yang baru.
“Basik akting kan ada di teater ya. Saat kita main teater kayak berproses kembali menambah ilmu. Mencintai seni panggung untuk memberikan nilai lebih pada dunia film,” paparnya.
Credit: Source link