JawaPos.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak guru kenali murid lebih dalam guna menciptakan pembelajaran yang relevan. Salah satunya dengan berfokus pada tahapan paling penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, yakni Asesmen Awal Pembelajaran dan Pembelajaran Terdiferensiasi.
Indriyati Herutami, pendidik dari Sekolah Bina Cita Utama Palangkaraya, mengungkapkan dengan tahapan Asesmen Awal Pembelajaran dan Pembelajaran Terdiferensiasi ini menyempurnakan Kurikulum Merdeka. Sebab, Kurikulum Merdeka berpusat kepada murid.
“Saat kita mengajarkan sesuatu kita perlu tahu murid kita sudah ditahap mana, asesmen awal pembelajaran ini berguna untuk mengetahui proses belajar dari murid maupun tenaga didik,” kata Indriyati dalam diskusi Sapa GTK “Ciptakan Pembelajaran Bermakna dan Berkualitas Melalui Asesmen Awal dan Pembelajaran Terdiferensiasi”.
Indriyati meneruskan, tahapan ini mempermudah tenaga didik untuk mengetahui metode yang tepat dan efektif untuk pembelajaran. Hal ini akan berdampak kepada kemajuan pembelajaran siswa dan bagaimana tenaga guru memodifikasi pembelajaran agar disambut antusias oleh murid. Dengan begitu, siswa lebih semangat dan inisiatif dalam mengikuti pelajaran. “Supaya mereka mencapai tujuan pembelajaran kita berikan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan para murid,” ujar Indriyati.
Apresiasi juga disampaikan Oscarina Dewi Kusuma, Kepala Sekolah Global Jaya School Jakarta. Menurut dia, dengan berfokus pada Pembelajaran Terdiferensi telah mengubah sudut pandang guru yang sebelumnya berfokus pada hasil, sekarang berfokus pada murid. Hal tersebut sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka.
“Murid – murid itu unik, masing-masing dari mereka punya kebutuhan belajar yang berbeda. Dengan Pembelajaran Terdiferensiasi, kita sebagai tenaga didik akan lebih fokus kepada murid,” ucap Oscarina.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link