JawaPos.com – Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berupaya menyelesaikan proyek sepeda motor listrik karya anak bangsa atau SERGAP Electric Tactical Motor Bike. Motor ini dibuat sesuai standar militer.
Sejauh ini SERGAP telah lulus uji tipe dan telah mendapatkan Sertifikasi Uji Tipe dari Kementerian Perhubungan. Selanjutnya sepeda motor ini akan berproses finalisasi Litbang Kemenhan agar bisa berstandar militer.
Kapuslitbang Alpahan Balitbang Kemenhan, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Danto Yuliardi Wirawan mengatakan, langkah ini menjadi hal positif dari upaya mewujudkan penggunaan motor listrik demi terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat. Terlebih, pemerintah telah menyusun penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan energi terbarukan.
Sehingga kedepannya, akan beralih dari kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan listrik. “Sementara sedang dikembangkan untuk kebutuhan militer. Tenaganya dari listrik dan menggunakan baterai. Namun selanjutnya sangat terbuka juga untuk digunakan secara umum. Hanya tinggal versinya saja yang disesuaikan kebutuhannya. Untuk itu harus terus dilakukan inovasi dan dikembangkan,” kata Danto.
Menurutnya, kampanye atau sosialisasi sangat penting dilakukan. Pasalnya, saat ini, masyarakat umumnya belum mengetahui manfaat penggunaan kendaraan listrik.
Selain ramah lingkungan, penggunaan kendaraan listrik bakal menekan beban anggaran bahan bakar yang harus dikeluarkan masyarakat. Apalagi, penggunaan kendaraan listrik pun dapat menekan subsidi bahan bakar minyak yang dikeluarkan oleh pemerintah karena penggunaan kendaraan listrik otomatis menekan penggunaan BBM.
“Kita juga berharap, motor listrik ini nantinya menjadi pilihan masyarakat sesuai harapan dan target konversi kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah,” tambahnya.
Selain perawatan, penggunaan kendaraan listrik atau motor listrik terbilang mudah. Misalnya saja, penggunaan motor listrik sebenarnya sama halnya dengan penggunaan handphone (HP). Ketika mulai kehabisan atau berkurangnya baterai saat dipakai, bisa langsung diisi daya, dan tidak menunggu sampai habis. Bahkan jika dibandingkan, penggunaan motor listrik dengan konvensional, jauh lebih ekonomis.
“Ini sekaligus menjadi upaya kemandirian ekonomi atau sarana yang bagus untuk pertahanan. Kita bisa menciptakan dan mengembangkannya sendiri,” jelas Danto.
Sementara itu, Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong mengatakan, jika kesempatan ini bertujuan ikut serta mendukung kemandirian alat peralatan pertahanan dan industri pertahanan dengan sasaran menjaring dan menstimulasi keinginan masyarakat untuk menemukan teknologi bidang daya gerak, daya tempur, sistem komunikasi dan informasi alat peralatan pertahanan.
“Selain itu menumbuh kembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang ada dalam masyarakat, dikalangan akademisi, komunitas riset dan memberikan apresiasi bagi pelaku atau pencipta teknologi bidang pertahanan,” ucap Julexi.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link