Agar Dilirik Recruiter, Akun Media Sosial Sekaligus Personal Branding

Agar Dilirik Recruiter, Akun Media Sosial Sekaligus Personal Branding

Dulu, melamar pekerjaan menggunakan surat lamaran atau mengirim e-mail kepada para recruiter perusahaan. Saat ini sudah satu step lebih tinggi. Dalam mencari kandidat, banyak recruiter yang ’’menjemput bola’’ dengan menggunakan media sosial. Apa yang harus dipersiapkan para kandidat?

MEDIA sosial saat ini sudah menjadi bagian kehidupan yang tak terpisahkan bagi kebanyakan orang. Penggunaannya pun meluas. Media sosial (medsos) dapat berperan sebagai personal branding bagi para pencari kerja. Manfaatkan medsos yang dimiliki sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan diri sehingga para recruiter akan tertarik ’’melirik” Anda sebagai calon kandidat untuk bergabung.

Dari kondisi di atas, yang harus dipersiapkan apabila Anda ingin menemukan pekerjaan yang cocok menggunakan platform digital adalah:

1. Mencari informasi/iklan lowongan pekerjaan.

Iklan lowongan pekerjaan yang dulu hanya bisa ditemui di media cetak saat ini sudah tersedia menggunakan digital dengan salah satu cara di bawah.

a. Lowongan pekerjaan pada website perusahaan. Anda dapat mengecek perusahaan-perusahaan yang Anda inginkan secara berkala apakah saat itu perusahaan tersebut sedang membuka lowongan pekerjaan.

b. Lowongan pekerjaan menggunakan medsos atau aplikasi seperti LinkedIn dan JobStreet. Saat ini beberapa perusahaan juga sudah menggunakan media seperti TikTok untuk menginformasikan lowongan pekerjaan di perusahaan.

Saat akan melamar pekerjaan yang ada di medsos seperti ini, yang harus Anda persiapkan adalah CV dan portofolio (apabila memungkinkan) yang memudahkan para recruiter untuk membaca dan tertarik dengan profil Anda.

Tipsnya adalah:

Tidak terlalu panjang (semua informasi dalam 1 halaman lebih disukai)

Gunakan kemampuan ’’storytelling dalam tulisan” yang menggambarkan keterampilan Anda cocok dengan lowongan pekerjaan yang ada. Misalnya, yang dibutuhkan adalah kemampuan desain. Maka, buatlah 1 halaman portofolio yang menggambarkan desain yang pernah Anda kerjakan. Dan sebutkan bahwa ini adalah contoh desain. Taruh ’’kata yang menggambarkan’’ dan terkoneksi dengan ’’kata dalam profil yang dibutuhkan’’.

2. Mempersiapkan diri untuk recruiter ’’jemput bola’’.

Recruiter yang melakukan ”jemput bola” atau melakukan proses rekrutmen tanpa menaruh iklan lowongan pekerjaan akan mencari info dari medsos yang dimiliki. Salah satunya adalah LinkedIn. Seorang recruiter akan mencari dengan menggunakan beberapa kata kunci. Salah satunya, menggunakan hashtag seperti #contentwriter, #accounting, atau #interior.

Apabila Anda ingin dilirik para recruiter dan mendapat tawaran pekerjaan yang sesuai maka tipsnya adalah:

Gunakan kata kunci sesuai bidang kerja yang Anda inginkan.

Pastikan dalam medsos Anda terlihat bahwa Anda adalah orang yang memang mengerjakan bidang kerja tersebut. Misalnya, jika tertarik pada bidang akuntansi, Anda bisa menaruh status-status seperti bagaimana Anda menggunakan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Jika passionate dengan desain interior, Anda bisa mengunggah foto atau hal-hal terkait interior.

Rapikan akun medsos Anda. Ibarat etalase, akun medsos bisa memberikan gambaran tentang diri Anda. Foto, video, atau status yang diunggah. Cara Anda berinteraksi di medsos. Juga, akun-akun yang di-follow. Itu semua bisa menjadi pertimbangan recruiter. Hapus atau archive posting-an yang bisa menimbulkan persepsi kurang baik tentang citra diri Anda atau tidak sesuai dengan bidang kerja yang diincar.

Yang harus Anda ingat untuk mempersiapkan diri terjun ke dunia karier yang Anda inginkan menggunakan digital adalah JEJAK DIGITAL menjadi penting untuk terlihat oleh para recruiter sehingga mereka dapat yakin untuk memasukkan Anda dalam list kandidat. (*)


*) SUGIARTI ROSBAK, Career & business transition coach & trainer (@growit.ati)


Credit: Source link

Related Articles