Neraca Dagang Surplus Dipicu Ekspor, Ini Kata Mendag Zulhas

Neraca Dagang Surplus Dipicu Ekspor, Ini Kata Mendag Zulhas

JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2022 sebesar USD 5,76 miliar. Surplus neraca perdagangan diperoleh berkat nilai ekspor yang mencapai USD 27,91 miliar.

Terkait hal itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan nilai yang memicu surplus merupakan wujud dari kualitas ekspor Indonesia yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing. “Tingginya kontribusi serta peningkatan ekspor sektor industri merupakan wujud dari kualitas ekspor Indonesia yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing,” kata Mendag dalam keterangannya, Jumat (16/9).

Lebih lanjut, ia menerangkan ekspor sektor industri mendominasi pada Agustus 2022 dengan kontribusi mencapai 70,91 persen dari total ekspor Indonesia dan mengalami kenaikan 13,49 persen (month-to-month).

Baginya, ekspor Agustus 2022 kembali menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ini memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada April 2022 lalu (year-on-year), yaitu sebesar USD 27,32 miliar. Ia berkomitmen akan menjaga momentum ini di sepanjang tahun 2022.

“Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan terus menjaga momentum pertumbuhan ekspor sektor industri tersebut dalam mendorong kinerja ekspor nasional tahun 2022,” ujar Mendag.

Seperti halnya ekspor, Impor Indonesia juga tercatat mengalami kenaikan sebesar USD 22,15 miliar. Terdapat kenaikan sebesar 3,77 persen (month-to-month) dibanding bulan Juli, dan kenaikan 32,81 persen dibanding Agustus tahun lalu (year-on-year).

“Kenaikan total impor dipicu oleh naiknya impor nonmigas sebesar 9,23 persen (month-to-month), sementara impor migas turun 16,92 persen (month-to-month),” tutur Zulkifli Hasan.

Dibandingkan Juli 2022, impor seluruh golongan penggunaan barang pada Agustus 2022 mengalami peningkatan. Impor tertinggi dialami barang konsumsi yang nilainya naik 12,27 persen (month-to-month), diikuti barang modal 18,14 persen (month-to-month), dan bahan baku per penolong 0,35 persen (month-to-month).

Sementara itu, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia juga mencatat defisit perdagangan dengan sejumlah negara. Seperti dengan Australia sebesar USD 678 juta, disusul Tiongkok USD 411 juta, dan Thailand USD 289 juta.

Lebih lanjut, dengan kondisi ini, neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif atau dari Januari 2022 hingga Agustus 2022 tercatat surplus USD 34,92 miliar.

Editor : Edy Pramana

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri


Credit: Source link

Related Articles