Aktivitas yang sibuk tersebut merupakan mikrokosmos dari peran pelopor yang telah dilakukan oleh kota metropolitan Shanghai dalam reformasi, keterbukaan, dan pembangunan ekonomi.
Pelopor Perkembangan
Selama satu dasawarsa terakhir, Shanghai telah menjadi tempat pengujian untuk inovasi institusional dan menjadi ujung tombak pertumbuhan berkualitas tinggi, berbagi peluang dengan dunia.
Tiga atau empat tahun lalu, hanya sekitar 10 persen mobil dari Dermaga Haitong yang diekspor ke Eropa. Pada paruh pertama (H1) 2022, proporsinya naik menjadi 40 persen.
“Selama dua tahun terakhir, slot kosong di kapal ro-ro (roll-on/roll-off) yang mengirimkan mobil ke Eropa sering kali sulit didapat,” ujar Xi Jialin, Direktur Eksekutif Departemen Pemasaran Shanghai Haitong International Automotive Terminal Co., Ltd.
Pada H1, terlepas dari dampak penyebaran kasus virus corona baru di beberapa daerah di seluruh China, throughput Dermaga Haitong naik lebih dari 20 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan ekspor mencatat peningkatan lebih dari 50 persen (yoy).
Selama satu dasawarsa terakhir, Shanghai telah menyaksikan berbagai emerging industry menjamur dan lingkungan bisnis terus membaik.
Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) Percontohan China (Shanghai), FTZ percontohan pertama di negara tersebut, didirikan di Pudong pada 2013. Pada 2019, peran pelopor Pudong semakin terlihat seiring negara tersebut meluncurkan Kawasan Baru Lingang dari FTZ percontohan Shanghai.
Hingga Agustus 2022, produsen mobil asal Amerika Serikat Tesla melaporkan bahwa Gigafactory Tesla di Shanghai secara akumulatif telah memproduksi 1 juta kendaraan. Sebagai sebuah proyek dengan investasi asing yang besar, pabrik tersebut mulai dibangun pada Januari 2019 ketika kawasan di Lingang masih berupa kawasan kosong.
Sejauh ini, lebih dari 60.000 perusahaan yang didanai asing telah berinvestasi di Shanghai, termasuk 857 kantor pusat regional dari perusahaan multinasional dan 516 pusat penelitian dan pengembangan yang didanai asing. Penggunaan aktual dari investasi asing di megakota itu telah melampaui 300 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.984), ujar Wali Kota Shanghai Gong Zheng dalam sebuah konferensi pers pada awal Agustus.
Berbagi Peluang
Selama lima tahun terakhir, Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE), pameran tingkat nasional bertema impor yang pertama di dunia, telah menjadi jendela penting bagi perusahaan-perusahaan global untuk berbagi keuntungan dari pembangunan China.
“Kami segera memutuskan untuk berpartisipasi dalam pameran tersebut setelah menerima undangan,” kenang Noboru Miura, Kepala Perwakilan China dari Nachi-Fujikoshi (China) Co., Ltd. Pada 2018, perusahaan Jepang itu termasuk di antara beberapa perusahaan pertama yang menandatangani kontrak untuk partisipasi dalam ajang CIIE pertama.
Mengingat China merupakan pasar strategis terpenting bagi Nachi, Miura mengatakan bahwa CIIE bukan sekadar “pameran yang menjual produk.” Perusahaan tersebut, yang telah mendirikan kantor pusat China di Shanghai, berharap bahwa CIIE dapat menghadirkan teknologi mutakhir dan produk-produk canggih Nachi kepada para konsumen China, membawa semakin banyak peluang kerja sama.
Menurut Quan Heng, seorang peneliti dari Akademi Ilmu Sosial Shanghai, penyelenggaraan CIIE yang berkelanjutan di Shanghai tidak hanya memungkinkan dunia untuk berbagi peluang pasar China, tetapi juga menyediakan barang publik internasional (international public good) untuk globalisasi ekonomi.
CIIE tidak hanya memperkaya kehidupan para konsumen China, yang menikmati akses yang jauh lebih mudah ke beragam produk dan hidangan gourmet dari seluruh dunia, tetapi juga memperluas secara signifikan kerja sama antara perusahaan China dan perusahaan luar negeri.
Pada akhir Juni, General Motors dan pemerintah Kawasan Baru Pudong di Shanghai menandatangani sebuah kesepakatan, di mana produsen mobil tersebut mengusulkan untuk meningkatkan investasi 100 juta dolar AS dalam bisnis impor premium.
Keterbukaan Tingkat Tinggi
Seiring dengan semakin panjangnya daftar kebijakan perdagangan yang mendukung, satu dasawarsa terakhir juga merupakan momen ketika daftar negatif untuk investasi asing yang semakin pendek dan pencabutan pembatasan kepemilikan asing di beberapa sektor telah membawa arus masuk modal yang besar, dan menggenjot ekonomi China melalui peningkatan persaingan dan kerja sama.
“Konsep ‘perdagangan bebas’ telah menyebar dari Shanghai ke seluruh penjuru negeri (China), dan ‘bonus CIIE’ telah menguntungkan konsumen di seluruh negeri serta perusahaan di seluruh dunia,” ujar Quan.
Menurut Quan, Shanghai akan terus beradaptasi dengan standar tinggi aturan internasional, mempromosikan aliran faktor industri dan alokasi sumber daya yang lebih efektif, serta mempromosikan hubungan antara pasar China dan luar negeri di bawah pola pengembangan baru “sirkulasi ganda” pasar domestik dan internasional.
Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link