Tahun ini menjadi tahun tersibuk bagi musisi Paul Partohap. Selain rilis dua album dengan jarak cukup dekat, dia melangsungkan Homecoming Tour. Tur showcase itu menjadi yang pertama bagi Paul dan labelnya, Arseri Music.
—
SETELAH rilis album Vorfreude pada Maret 2022, Paul meluncurkan LOVERs PLAYBOOK pada Agustus lalu. Meski berdekatan, dia menceritakan, dua album itu tidak diciptakan secara maraton. Bahkan, LOVERs PLAYBOOK sebenarnya merupakan proyek iseng.
”Awalnya dari TikTok, nyanyi-nyanyi gitu, gue challenge. Kalau tembus 10 juta view, gue bikin lagunya,” ungkapnya dalam kunjungan ke redaksi Jawa Pos pekan lalu.
”Pancingan” Paul ternyata mendapat respons apik. Hal itu memicunya menulis lagu-lagu baru yang akhirnya bermuara di extended play LOVERs PLAYBOOK. Seluruh karya di dalamnya adalah bentuk bucin Paul kepada sang istri, Gita Savitri. Tak lama setelah minialbum itu rampung, muncul ide untuk membawakan lagu-lagunya secara live. Kemasannya intimate show.
”Jujur, menantang banget karena ini kali pertama gue tampil live. Selama ini kan, gue lebih ke producing. Tampil pun cuma virtual,” papar musisi yang berbasis di Jerman itu.
Dia menyatakan, seluruh rangkaian Homecoming Tour membawa banyak pelajaran bagi Paul dan labelnya, Arseri Music. Banyak momen serbapertama yang dilalui keduanya.
Paul menyatakan, persiapan showcase dilakukan dalam waktu mepet. ”Singkat banget, tapi juga intens banget. Gue sama tim sangat mikirin aransemen. Soalnya, lagu-lagu gue kan ditulis untuk dibawakan solo, sementara di showcase bakal dibawain dengan band,” imbuh Paul. Detail seperti urutan lagu hingga perkenalan lagu di panggung pun digodok bersama oleh Paul dan tim Arseri Music.
Di tur showcase, pihak label juga membawa serta dua solois, Amira Karin dan Deabdil. Selain menjadi pembuka, mereka tampil bareng dengan Paul serta membawakan lagu masing-masing. Ketiganya merasa showcase tersebut mendebarkan sekaligus menyenangkan.
”Kali pertama ngumumin bakal tur, ketakutan pertama gue adalah apakah bisa rame? Tiketnya ada yang beli, nggak?” ujar Paul. Homecoming Tour dirancang dengan total empat tanggal penampilan di Jawa. Showcase dibuat berskala kecil. Rangkaian acara dibuat ibarat menjamu teman di ruang tengah rumah. Akrab, tak berjarak, dan santai. Penonton bahkan diajak berbagi cerita tentang lagu favorit mereka.
Persiapan mepet dan konsep intim itu sukses besar. Paul, Karin, maupun Abdil mengaku terkesima dengan keriuhan audiens. Penonton ikut bernyanyi, tertawa, hingga terharu di sepanjang penampilan.
”Biasanya, kita cuma tahu respons ’wkwkwk’ atau emoji di media sosial. Di tur ini, kita bisa lihat riilnya,” kata Abdil. Penonton juga difasilitasi dengan akses check sound yang memungkinkan mereka mengobrol langsung dengan ketiganya. ”Senang banget saat tahu lagu kami tuh means much buat mereka. Ada yang sampai nangis juga waktu cerita,” imbuh Karin.
Credit: Source link