JawaPos.com – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatat laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun pada kuartal III 2022. Nilai tersebut mengatrol kenaikan yang melonjak tinggi sebesar 64,5 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
“Pencapaian ini tidak lepas dari strategi perusahaan secara internal yang didukung oleh kemampuan daya beli masyarakat, kondusifnya dunia usaha, dan perekonomian dalam negeri yang kian membaik,” kata Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono dalam konferensi pers secara daring, Kamis (27/10).
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa sampai kuartal III ini pihaknya masih terus berhati-hati karena dibayangi dengan beragam tantangan. Meliputi, kenaikan suku bunga sebagai dampak dari keputusan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
Kemudian, santernya isu resesi global pada tahun 2023 mendatang. Pihaknya memahami, kenaikan suku bunga memang perlu dilakukan demi melawan tekanan inflasi dan menjaga kestabilan harga.
Oleh sebab itu, ke depan, BFI Finance berkomitmen untuk terus menyeimbangkan target dan kelolaan risiko perusahaan agar terjaga dengan baik. Hal ini terlihat dari penyaluran pembiayaan baru (booking) yang masih tumbuh positif mencapai Rp 13,7 triliun.
“Atau tumbuh 48,3 persen year-on-year (yoy) hingga September 2022 yang membuat laba bersih tercatat lebih besar daripada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 796 miliar,” jelasnya.
Ia menilai, laba yang diperoleh perusahaan tak lain berkat sektor riil yang kembali aktif bergerak serta pemerintah yang mampu menjaga kestabilan politik dan ekonomi. Berkat itu, lanjut Sudjono, atmosfer konsumsi masyarakat masih tumbuh bahkan mendorong pertumbuhan kinerja yang signifikan bagi perusahaan dibandingkan dengan tahun lalu.
Lebih jauh, Sudjono memaparkan bahwa dipenghujung kuartal III pihaknya menutup dengan apik karena diperolehnya perjanjian kredit sindikasi senilai Rp 1,6 triliun pada 23 September. Dalam penandatanganan perjanjian kredit itu, Bank DKI ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Agen Escrow bersama dengan tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya. Meliputi, Bank Jatim, Bank Papua, dan Bank Kalsel.
Sudjono menerangkan, fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung aktivitas pembiayaan di seluruh wilayah operasional Perusahaan di Indonesia. Ia menilai, kerja sama ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan para bank sebagai mitra bisnis dalam memberikan pendanaan kepada BFI Finance.
“BFI Finance bersyukur dapat mempertahankan tren positif yang dicapai dan berharap dapat terjaga momentumnya hingga akhir tahun 2022. Dengan demikian, Perusahaan dapat mencatatkan rekor pertumbuhan total aset dan laba bersih sepanjang tahun 2022 ini,” pungkas Sudjono.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link