JawaPos.com – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 memberi manfaat besar terhadap peningkatan perekonomian di Bali. Mencapai dua kali lebih besar dibandingkan dengan acara dunia pada 2018.
Pernyataan ini disampaikan Ida Bagus Agung Partha Adnyana dalam jumpa pers #G20updates bertajuk Gotong Royong Sektor Privat yang berlangsung secara daring, Jumat (28/10).
“KTT G20 memberi manfaat ekonomi satu setengah hingga dua kali lebih besar secara agregat dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF World Bank di Bali pada 2018,” kata Ida Bagus.
Ia menjelaskan, salah satu dampak positif dari banyak kegiatan menjelang KTT adalah meningkatnya tingkat hunian hotel-hotel di kawasan pelaksanaan kegiatan dan sekitarnya. Sebelum KTT G20 digelar, tingkat hunian meningkat signifikan hingga 45,96 persen.
Bahkan, dirinya optimis selama penyelenggaran nanti, angka tersebut akan terus bertambah. Tidak hanya hotel yang berada di sekitar lokasi, tapi juga hingga di luar lokasi penyelenggaraan.
“Secara logistik, ada limpahan dari acara di Nusa Dua. Dengan tertutupnya kawasan ini karena dipakai untuk G20, maka wisatawan yang seharusnya menginap di Nusa Dua, akan pindah ke tempat lain, seperti Ubud dan Sanur. Limpahan ini yang menguntungkan sektor pariwisata,” jelasnya.
Selain dari sisi ekonomi untuk mendukung KTT G20, ia mengungkapkan Bali juga mendapatkan manfaat infrastruktur. Dalam hal ini, pemerintah pusat tercatat telah menghabiskan dana untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, Sanur, dan Ubud mencapai Rp 526,54 miliar.
Menurutnya, destinasi-destinasi wisata di luar Nusa Dua nantinya akan ramai dikunjungi oleh wisatawan selama KTT G20. Lokasi tersebut meliputi, Uluwatu, Desa Penglipuran sebagai desa wisata, dan Ubud.
Dampak positif lain dari KTT G20 ini, kata dia, adalah naiknya reputasi Bali di mata dunia. Sebab kehadiran wartawan dari 26 negara yang menghadiri KTT G20 akan memberitakan Bali secara besar-besaran.
“Ini akan mengembalikan citra Bali sebagai tempat yang sangat layak sebagai destinasi wisata. Setelah pandemi ini, dunia akan melihat bahwa Bali ini masih layak dan aman serta sangat layak dikunjungi,” pungkasnya.
Editor : Edy Pramana
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link