JawaPos.com – Konser Slank mengusung tajuk Beautiful Smile Indonesia yang rencananya akan digelar di Palembang pada Minggu (6/11) besok dipastikan batal. Pengumuman tersebut disampaikan grup musik yang bermarkas di gang Potlot Duren Tiga Jakarta Selatan melalui akun Instagram resminya.
Pembatalan konser Slank terjadi lantaran tidak berhasil mengantongi izin dari kepolisian. Slank pun mengaku kecewa atas kasus yang dialaminya mengingat persiapan konser sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
“Slankers kecewa banget. Kita saja kecewa karena kita sudah lama nggak manggung di Palembang dari sebelum pandemi,” kata Ivanka, salah satu personel Slank kepada JawaPos.com melalui sambungan telepon, Sabtu (5/11).
Ivanka beberapa kali menegaskan bahwa konser di Palembang bukan lah ditunda tapi dibatalkan. Dia menyebut aparat kepolisian jadi sangat berhati-hati sejak terjadinya insiden di Kanjuruhan hingga festival Berdendang Bergoyang.
“Bukan masalah jumlah penonton. Semua konser di Indonsia kena imbas dari kejadian Kanjuruhan, Berdendang Bergoyang. Kena imbas semuanya, termasuk kita. Tambah lagi NCT 127 yang di ICE, ada lagi kejadian yang di Bandung, jadi masalah besar sekarang. Perizinanya dipersulit jadinya,” jelas Ivanka.
Dia juga mengatakan, konser Slank yang terancam batal bukan hanya di Palembang. Tapi juga di sejumlah kota lainnya seperti di Makassar, Banjar Baru, hingga Jogjakarta di tengah ketidakpastian proses perizinan konser seperti sekarang ini.
Slank menegaskan pihaknya akan tetap berusaha semaksimal mungkin agar konser di sejumlah kota lain yang menandai perayaan ulang tahunnya ke-39 dapat terlaksana.
“Kita lagi jajakin semuanya. Mudah-mudahan konser di Makassar tanggal 10 November jadi. Tapi perizinan kondisinya seperti ini. Kita sekarang berada dalam ktidakpastian dan ini merugikan performer, promotor, sponsor, penonton. Semuanya dirugikan atas situasi seperti ini,” katanya
Untuk konser Slank di Palembang yang sudah dipastikan batal, tiketnya dapat di-refund. Pihak promotor berjanji uang akan dikembalikan 100 persen tanpa ada pemotongan apapun.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link