Fan Xianjun mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa langkah pertama dalam rencana ekspansi van kargo global adalah memasuki pasar Eropa dengan truk kargo ringan versi listrik yang disebut Super Van.
Perusahaan bertujuan untuk menjadi salah satu dari tiga pemasok van kargo listrik Eropa dengan Super Van, kata Xianjun. Dia tidak mengungkapkan target produksi atau penjualan, atau merinci rencana investasi.
“Produk ini dirancang untuk memenuhi permintaan pasar Eropa,” kata Xianjun.
Dalam jangka panjang, Farizon juga menargetkan pertumbuhan penjualan di pasar termasuk Jepang, Korea Selatan, Timur Tengah, dan Asia Tenggara yang sudah mulai menjual kendaraan, katanya.
Xianjun berbicara menjelang acara di China pada hari Senin di mana Farizon dijadwalkan untuk memamerkan dua kendaraan komersial serba listrik.
Selain Super Van, Farizon meluncurkan truk tanpa pengemudi yang disebut Homtruck Cabless. Homtruck, yang dirancang untuk menjadi penggerak kargo otomatis tanpa pengemudi untuk area terbatas seperti pelabuhan dan area pertambangan, hanya akan dijual di China.
Farizon, yang mulai menjual kendaraan pada 2016, menjual sekitar 50.000 unit tahun lalu dan tahun ini mengharapkan penjualan mencapai 60.000 unit, kata Xianjun.
Dimiliki oleh Geely Group, salah satu pembuat mobil terbesar di China, Farizon juga telah mengumpulkan lebih dari 300 juta dollar AS dari investor luar. Demikian seperti disiarkan Reuters, Senin (7/11)
Baca juga: Ford naikkan harga truk listrik F-150 di tengah inflasi
Baca juga: KTB dan B-Log kolaborasi uji coba truk listrik eCanter
Baca juga: Bollinger luncurkan truk B4 dengan tenaga baterai
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link