Saya 47 Tahun Berkarir Tidak Pernah Menerima Royalti

Saya 47 Tahun Berkarir Tidak Pernah Menerima Royalti

JawaPos.com – Fariz RM menerima royalti bersama sejumlah nama seperti Tito Soemarsono, Zahir C Lubis, Haji Ukat, Rudy Rampengan, Sandi Tulung, Ryan Kyoto, Franky Sahilatua, Timur Priyono, dan beberapa nama lain. Total ada sekitar 21 musisi dan pencipta lagu yang menerima royalti digital dalam momentum Hari Pahlawan 2022.

Royalti ini didistribusikan oleh LMK Pelari dalam sebuah acara yang digelar di Mal Teras Kota, BSD, Tangerang Selatan Jumat (11/11). Selain mendapatkan royalti, Fariz RM juga menyempatkan diri menghibur para pengunjung dengan membawakan satu buah tembang lagu.

Musisi senior berusia 63 tahun itu mengatakan, dirinya sudah puluhan tahun berkarir di dunia musik namun tidak pernah merasakan keuntungan apapun dari royalti. “Saya 47 tahun berkarir tidak pernah menerima royalti,” kata Fariz RM saat ditemui usai acara di Mal Teras Kota, BSD, Tangerang Selatan, Jumat (11/11).

Fariz RM tak mendapatkan royalti lantaran dirinya tidak bergabung dalam LMK mana pun selama ini. Dia mengaku sempat tidak terlalu percaya bahwa LMK-LMK yang ada benar-benar memperjuangkan haknya.

Pelantun Barcelona itu baru mendapatkan royalti setelah bergabung dengan LMK Pelari. Meski bertahun-tahun tidak mendapatkan royalti, dia mengaku tidak menyesal sama sekali.

“Saya punya pikiran gini, sudah merupakan anugerah Tuhan lagu saya disukai, digemari orang. Tuhan itu adil. Umur saya 63 tahun, sepanjang karir tidak pernah kurang dari 8 kali pentas dalam sebulan,” katanya.

Fariz RM mengaku senang bernaung dalam LMK Pelari. Menurutnya, perhitungan dari internal manajemennya dengan realisasi nilai yang distributi tidak meleset jauh.

“Kalau besar sih tidak, karena saya baru satu tahun. Tapi data riset internal dari Fariz Management tidak jauh dari prediksi. Kurang lebih 98 persen akurat,” katanya.

Sementara itu, Sandec Sahetapy selaku Ketua LMK Pelari mengakui pihaknya memang selama berusaha membuat mekanisme penerimaan royalti secara transparan. Pendistribusiannya pun dilakukan secara terbuka.

“Sistem pemutaran musik lewat platform digital memang mempermudah proses distribusi royalti musik. Karena mesin yang bekerja menghitung jumlah pemakaian atau streaming lagu. Jadi, bukan akal-akalan,” katanya.

Menurutnya, pendistribusian royalti digital yang dilakukan dalam momentum Hari Pahlawan 2022 berasal dari YouTube dan We Sing. “Nilai royaltinya masing-masing orang berbeda-beda,” pungkasnya.


Credit: Source link

Related Articles