Tren memelihara anabul terus bertambah besar di tanah air. Potensi itu dilihat Billy Charissa sebagai peluang bisnis. Setelah melakukan riset, dia pun mengembangkan usaha pet shop untuk kucing secara online.
—
BILLY Charissa menekuni usaha pet shop sejak lima tahun lalu. ’’Awalnya hanya jual pasir kucing. Lambat laun berkembang,’’ ujarnya kepada Jawa Pos, Rabu (9/11).
Pemuda 25 tahun itu menceritakan, semula hanya jenis pasir kucing zeolit. Sebab, varian tersebut terbilang paling murah. Tapi, dia meyakini demand kebutuhan anabul cukup besar. Enam bulan setelahnya, Billy mulai menjual produk-produk lainnya.
Billy mengaku tak main-main dalam melihat pasar. Sebelum melangkah lebih jauh, dia melakukan market research dengan mendalami penjualan produk-produk kucing di sejumlah e-commerce. ’’Akhirnya ya coba deh. Kita pasang harga yang bagus, gambar menarik, deskripsi lengkap, servis ke konsumen bagus, akhirnya lumayan berkembang,’’ kata pria yang berulang tahun setiap 15 Januari itu.
Usahanya pun terus merangkak naik. Semula, hanya membuka pet shop online rumahan dibantu kedua orang tuanya. Karena kebutuhan tempat penyimpanan besar, bisnis pun pindah ke sebuah ruko di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Penataan pet shop Kucingbilly memang tak seperti toko kebutuhan anabul pada umumnya. Yakni, konsep dan interior lucu berhias aksesori. Justru yang terlihat malah tumpukan ratusan paket siap kirim. Itu disebabkan sejak awal konsep bisnisnya secara online.
Saat Jawa Pos berkunjung pun, terlihat pengemudi ojek online datang silih berganti dan siap mengambil paket. ’’Setiap hari seperti ini, kalau pagi malah lebih banyak paketnya, ojol juga nunggu berjejer,’’ imbuhnya.
Dia berani mengembangkan usaha karena mampu memenuhi demand yang sesuai. Dia mencontohkan, mayoritas pet shop–nya berjualan merek-merek cat food atau dog food dengan grade menengah hingga ke bawah. Sebab, segmen itu yang permintaannya terbesar. Ketersediaan stok pun menjadi kuncinya. ’’Kita berusaha jual barang yang variatif, khususnya kita cocokkan varian yang best seller dengan stok. Sekarang sudah ada sekitar 300 produk,’’ katanya.
Kini dalam sehari, Kucingbilly bisa melayani sekitar 1.000 pesanan. Karena online, pemesan berasal dari antero Indonesia. Billy pun sudah memiliki 30 karyawan dengan menempati dua ruko bersebelahan. Berapa omzetnya? Dia mengaku dalam sebulan bisa mengantongi sekitar Rp 400 juta.
Putra pasangan Teddy Charissa dan Liong Lie Tjing itu menyebutkan, modal awal membuka sekitar Rp 30 juta. Dana itu dikumpulkan dari hasil tabungan saat bekerja menjual suplemen susu kebugaran sekitar dua tahun. ’’Modal sendiri menabung. Saat sudah buka Kucingbilly, hasilnya aku sisihkan, putar lagi untuk usahaku biar lebih berkembang,’’ tuturnya.
Selama lima tahun jungkir balik membangun usaha, Billy tak mudah terlena. Dia ingin kualitas produk dan layanan pet shop–nya terjaga. Dia juga berharap usahanya bisa tetap terjaga dan membawa manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
’’Nggak semua orang punya modal, lalu bisa membuka usaha. Yang penting ada ide awal, lalu eksekusi, modal belakangan saja. Yang penting eksekusi,’’ tandasnya.
TIPS MEMBUKA USAHA PET SHOP ONLINE ALA KUCINGBILLY
– Lakukan market research.
– Ketersediaan stok harus bervariasi, lengkap dengan deskripsi produk yang jelas.
– Pilih produk dengan harga terjangkau dengan basis konsumen yang besar.
– Berani eksekusi ide usaha.
– Pasang iklan bila perlu. Tujuannya, produk bisa mudah ditemukan di search engine.
– Karena sifatnya online, tampilan produk harus menarik secara visual.
Credit: Source link