JawaPos.com-PT Medco Energi Internasional Tbk mencatat telah meraup laba sebesar USD 400,92 juta atau setara dengan Rp 6,10 triliun (kurs Rp15.232 per dolar AS) pada kuartal III/2022. Laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tersebut melesat 614,39 persen sebesar USD 56,12 juta dibandingkan pada periode sama di tahun 2021.
CEO Medco Energi Roberto Lorato mengatakan, laba tersebut bisa diperoleh dalam laporan keuangan kuartal III/2022 didukung oleh pendapatan dan biaya langsung yang melesat. Pihaknya mencatat, pendapatan perusahaan meningkat 89,22 persen secara tahunan atau Year-on-Year (YoY) menjadi USD 1,80 miliar.
“Ini diikuti dengan beban pokok pendapatan dan biaya langsung yang meningkat 55,65 persen menjadi USD 902,96 juta,” kata Roberto Lorato dalam keterangan resmi, Jumat (2/12).
Ia menjelaskan, pendapatan penjualan terbesar diraih dari kontrak penjualan minyak dan gas bumi sebesar USD 1,71 miliar. Selanjutnya, kontrak penjualan listrik senilai USD 24,15 juta, kontrak operasi dan jasa pelayaran USD 20,19 juta.
Lalu, kontrak konstruksi menyumbang pendapatan USD 12,371 juta dan kontrak penjualan jasa lainnya senilai USD 7,39 juta. Adapun belanja modal pada kuartal III/2022 sebesar USD 174 juta digunakan untuk proyek pengembangan gas Natuna dan penyelesaian proyek PLTGU Riau 275MW serta fasilitas PLTS Sumbawa 26 MWp.
“Kedua proyek kami di PLTGU Riau 275 MW dan PLTS Sumbawa 26 MWp telah beroperasi pada tahun ini. Sementara kemajuan yang baik juga telah dicapai pada pengembangan di Natuna dan Corridor termasuk penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang baru dengan Gas Supply Pte Ltd. (GSPL),” jelasnya.
Perseroan juga mengungkapkan telah melunasi Surat Utang sebesar USD 456 juta melalui penawaran tender dan pembelian kembali. Serta hutang sebesar USD 2732 juta telah dilunasi sejak penyelesaian akuisisi Corridor pada awal Maret.
Sebagai emiten migas, Medco Energi mencatat kenaikan pada laba per saham menjadi senilai USD 0,016 sampai September 2022, dari tahun sebelumnya senilai USD0,002.
Selanjutnya, total aset MEDC juga meningkat menjadi USD 6,87 miliar sampai September 2022 dari catatan hingga Desember 2021 sebesar USD 5,68 miliar. Adapun, total liabilitas sebesar USD 5,23 miliar dan ekuitas USD 1,64 miliar.
“Meski demikian, jumlah kewajiban perseroan per 30 September 2022 meningkat sebesar 17,5 persen atau USD 777,9 juta, yang sebagian besar disebabkan meningkatnya utang usaha ke pihak ketiga sebesar USD 94,2 juta, menjadi USD 258,9 juta,” tandasnya. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link