Erick Thohir Diminta untuk Kurangi Kesalahan Kecil dalam Bertugas

Erick Thohir Diminta untuk Kurangi Kesalahan Kecil dalam Bertugas

JawaPos.com – Sosok Erick Thohir mendapat perhatian dari lembaga survei. Sebab, sejak menteri BUMN itu disebut-sebut bakal menjadi kandidat cawapres, elektabilitasnya mengalami meskipun tidak signifikan.

Pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Leo Agustino mengatakan, hasil survei dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan kinerja Erick Thohir dapat dilihat oleh publik. Hasilnya pun berasa. Untuk itu, dia disarankan menjaga performa kinerja sebagai pejabat publik.

“Erick harus menunjukkan kinerjanya sebagai pejabat publik secara konsisten di sisa masa jabatannya sebagai menteri BUMN. Maka, elektabilitasnya bisa lebih baik lagi,” ujar Leo Agustino kepada wartawan, Sabtu (3/12).

Leo Agustino meminta Erick untuk meminimalkan kesalahan. Contoh, meminimalkan kesalahan komunikasinya yang memampangkan wajahnya di mesin ATM. Kesalahan kecil dalam komunikasi itu dapat dimanfaatkan pihak-pihak lain menjelang Pilpres 2024.

“Jika Erick bisa memilih dan memilah strategi komunikasi yang tepat dalam berkomunikasi, maka lawan politiknya sulit menggergajinya,” pendapat Leo.

Sebagaimana diketahui, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru. Hasil itu menempatkan Ganjar Pranowo sebagai capres tertinggi. Untuk posisi cawapres, Ridwan Kamil juga masih tertinggi, yakni 19,7 persen. Sementara, Erick Thohir mengalami peningkatan dari 7 persen menjadi 9 persen.

Menurut Leo, meningkatnya elektabilitas Erick karena publik mengapresiasi kinerja yang sudah dilakukan selama ini. Kinerja baik sebagai Menteri BUMN maupun kinerja beliau di luar tugas dan fungsinya sebagai pejabat publik.

Pada saat pandemi Covid-19, Erick mendapat tugas tambahan dari Presiden Jokowi untuk mendukung penanganan pandemi di Indonesia. Lalu pada G20 menunjukkan tangannya dinginnya.

Peningkatan elektabilitas Erick selama 2022 terbilang konsisten dan tidak berfluktuasi seperti kandidat cawapres lainnya. Berbeda dengan
Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Sandiaga Salahuddin Uno. Mereka terbilang berfluktuasi.

Sedangkan kandidat cawapres yang elektabilitas tak beranjak naik adalah Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.

“Naik turunnya elektabilitas atau tak beranjaknya elektabilitas ini merefleksikan kinerja mereka sebagai pejabat publik. Masyarakat tidak tahu kehidupan pribadi mereka. Publik hanya bisa melihat menilai mereka dari kenerja dan aktifitasnya sebagai pejabat publik,” tandas Leo.


Credit: Source link

Related Articles