90 Persen Populasi Dunia Diprediksi Sudah Kebal dari Covid-19

90 Persen Populasi Dunia Diprediksi Sudah Kebal dari Covid-19

JawaPos.com – Tingginya angka penyintas Covid-19 dan juga cakupan vaksinasi yang sudah melebihi kekebalan kawanan atau herd immunity, membuat penduduk dunia diperkirakan 90 persen sudah kebal atau resisten terhadap Covid-19. Hal itu karena pengaruh pernah terinfeksi sebelumnya atau karena dosis vaksin lengkap.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan 90 persen populasi dunia memiliki resistensi terhadap Covid-19. Meski begitu, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tetap memperingatkan kewaspadaan meninggalkan untuk munculnya varian baru yang meresahkan.

“WHO memperkirakan bahwa setidaknya 90 persen populasi dunia sekarang memiliki tingkat kekebalan tertentu terhadap Sars-CoV-2, karena infeksi atau vaksinasi sebelumnya,” kata Tedros seperti dilansir dari The Guardian, Selasa (6/12).

“Kami semakin dekat untuk dapat mengatakan bahwa fase darurat pandemi telah berakhir, tetapi belum sampai di sana,” katanya kepada wartawan.

Akhir pekan lalu menandai satu tahun sejak organisasi mengumumkan Omicron sebagai varian baru yang menjadi perhatian dalam pandemi Covid-19. Sejak menyebar ke seluruh dunia, terbukti secara signifikan lebih menular daripada Delta.

 

Booster Efektif

Minggu lalu, studi dunia nyata terbaru tentang booster Covid-18 yang diperbarui menunjukkan bahwa vaksin baru oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna cenderung memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan dengan vaksin aslinya.

Studi terhadap lebih dari 360.000 orang menunjukkan bahwa penguat menawarkan peningkatan perlindungan terhadap varian baru pada orang yang sebelumnya telah menerima hingga empat dosis vaksin.

Tedros mengatakan sekarang ada lebih dari 500 sub-garis keturunan Omicron yang sangat menular yang beredar.

Di seluruh dunia, 6,6 juta kematian akibat Covid-19 telah dilaporkan ke WHO, dari hampir 640 juta kasus yang terdaftar. Tetapi badan kesehatan PBB mengatakan ini menjadi jumlah yang sangat kecil dan tidak mencerminkan jumlah sebenarnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link

Related Articles