JawaPos.com – Perusahaan Migas terkemuka, PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) baru saja merilis laporan keuangan kuartal tiga di akhir November lalu. Perseroan membukukan laba bersih USD 4,58 juta, lebih besar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu USD 105.747.
Pada laporan tersebut, Perseroan membukukan pendapatan USD 87,87 juta, naik 20,84 Persen secara year on year (yoy) dari USD 72,72 juta. Sementara itu, penyerapan belanja modal Perseroan telah mencapai USD 18 Juta dari total USD 40 Juta yang dianggarkan.
Adapun penggunaan belanja modal tersebut untuk penyelesaian pembayaran Proyek Pipa Rokan, akusisi stasiun induk CNG di Jawa Barat dan pembangunan baru stasiun induk CNG di Jawa Tengah, dan pembangunan pipa untuk customer baru yang berada di Propinsi Riau.
Sebagaimana dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com, di penghujung tahun ini Perseroan akan fokus untuk menyelesaikan proyek yang tengah berjalan dan beberapa proyek yang akan dimulai di kuartal pertama 2023. Kenaikan kinerja keuangan tersebut merefleksikan secara jelas upaya Perseroan dalam melakukan ekspansi dan diversifikasi secara gencar di berbagai lini bisnis.
Semenjak tahun 2021, Perseroan telah melakukan investasi dalam bisnis Compressed Natural Gas (CNG), Water Treatment Plant, LPG Facility Terminal dan juga Perseroan turut serta berpartisipasi dalam konsorsium Proyek Pipa Rokan.
Pada Proyek Pipa Rokan sendiri, perseroan bersama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) melaksanakan proyek pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam-Bangka Dumai dari Koridor Minas-Duri Dumai. Proyek tersebut mempunyai nilai belanja modal sebesar USD 300 juta. Pertagas dan Perseroan masing-masing memiliki partisipasi sebesar 75 persen dan 25 persen, sehingga kontribusi Perseroan adalah sebesar USD 75juta.
Direktur Perseroan Oka Lesmana melalui keterangan resminya menyampaikan bahwa sampai dengan akhir Oktober 2022 ruas baru pipa minyak Rokan telah menyalurkan 6,7 juta barrel.
“Perseroan mengharapkan volume tersebut dapat meningkat, dan pemanfaatan pipa minyak Rokan dapat lebih optimal,” kata Oka, Jumat (9/12).
Pengaliran penuh di pipa baru tersebut direncanakan dapat terealisasi pada kuartal pertama 2023. Oil Transfer Agreement (OTA) telah ditandatangani pada akhir November lalu, sehingga kontribusi pendapatan dari Pipa Rokan pada Desember 2022 dapat diproyeksikan paling tidak USD 30 Juta.
Perseroan akan mendapatkan 25 persen bagian dari total pendapatan tersebut atau sekitar USD 7,5 Juta. Sedangkan untuk tahun 2023, Pipa Rokan diproyeksikan akan berkontribusi +/- US$ 130-140Juta atau +/- USD 32,5-35 Juta yang akan menjadi bagian Perseroan.
Credit: Source link