JawaPos.com – Indonesia telah menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Puncak acara tersebut digelar pada November dihadiri oleh sejumlah kepala negara anggota G20.
Adapun negara anggota G20 atau yang disebut Group of Twenty meliputi Argentina, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Australia, Brasil, Kanada, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Selain itu, ada Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Lebih lengkap, berikut perjalanan perhelatan akbar G20 mulai dari pre-event dan side-event, hasil pertemuan, hingga peristiwa-peristiwa unit, dirangkum JawaPos.com Sabtu (31/12).
1. Pre-event dan side-event berlangsung meriah
Meski digelar di tengah pandemi, presidensi G20 Indonesia tahun ini dinilai sukses oleh sejumlah negara dan lembaga internasional. Bahkan antusiasme sudah tampak sejak pre-event dan side-event sebelum dan di sela-sela berlangsungnya agenda utama.
KTT G20 memiliki serangkaian side event seperti Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference yang digelar pada 21-24 Juni 2022. Acara tersebut mengusung tema Unlocking Social Investment Opportunities in Indonesia and Beyond Proposed Engagement for 2022: The Asian Decade.
Lalu, ada World Conference On Creative Economy (WCCE) 2022 pada 1-7 Oktober 2022 yang mengangkat tema Inclusively Creative: A Global Recovery. Kemudian, Konferensi G20 tentang Pemberdayaan Perempuan pada 3-4 Agustus 2022, Seminar Wanita Internasional pada 8 Agustus 2022.
Pameran aksi iklim Indonesia pada 1 September 2022 dan Konferensi Internasional tentang Tenaga Kerja dan Pembangunan Berkelanjutan pada 8-9 September 2022.
Tak hanya di Bali, side-event juga dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) antara lain Flores the Singing Island, Flores Writers Festival, dan Ideathon #RinduLabuanBajo.
Kemudian di Solo, digelar side-event International Wellness Tourism Conference Festival (IWTCF) yang mengangkat tema Recover and Stronger with Wellness. Tujuan dari acara ini adalah memajukan kerja sama dan kolaborasi dalam memulihkan pariwisata serta kesehatan berkelanjutan dengan menciptakan perjalanan berkualitas dan menerapkan gaya hidup sehat.
Selain itu Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) juga akan mengadakan side-event di Solo pada 29 Maret-1 April 2022. Masih banyak event lain yang meramaikan agenda presidensi G20 Indonesia.
2. Putin ditolak sejumlah pihak hadiri KTT G20
Presiden Rusia Vladimir Putin diundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam acara KTT G20 di Bali. Namun, kehadirannya justru mendapat penolakan dari negara-negara sekutu Ukraina, diantaranya Amerika Serikat (AS).
Tak hanya itu, sejumlah kepala negara bahkan mengancam memboikot KTT G20 apabila Putin ikut hadir di acara tersebut. Hal ini berkaitan dengan konflik Rusia-Ukraina yang terus memanas.
Pada akhirnya, Putin pun batal menghadiri acara KTT G20 di Bali. Presiden Rusia menegaskan tidak akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Putin disebut mengalami situasi paranoid atau khawatir pemimpin dunia akan mencemooh menyusul serangan Rusia ke Ukraina selama berbulan-bulan.
Saluran Telegram General SVR mengklaim Putin diberi tahu oleh agen mata-mata asing SVR-nya bahwa seorang peserta yang tidak disebutkan namanya bertujuan menyerangnya. Ada bocoran informasi bahwa ada seseorang yang ingin menampar Putin.
3. Elon Musk hadir daring dengan lampu padam
Miliarder Elon Musk hadir secara virtual melalui tautan video pada pertemuan bisnis (B20 Summit) Indonesia 2022 jelang KTT G20 Bali, Senin (14/11). Elon Musk hadir dengan mengenaikan pakaian batik asal Sulawesi Tengah dengan situasi lampu yang padam.
Musk tampil di layar yang hanya diterangi oleh lilin. Dia mengaku berbicara dari tempat yang baru saja terjadi pemadaman listrik.
Tidak jelas di mana Musk berada selama acara di Bali. Jet pribadinya tetap berada di Austin, Texas, markas Tesla sejak akhir pekan, menurut @ElonJet, akun Twitter yang melacak Gulfstream G650 milik Musk.
4. Swasta pamerkan mobil listrik, BUMN siapkan SPKLU
Perhelatan G20 betul-betul dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk menunjukkan pada dunia kesiapan menuju cita-cita nol emisi, yang telah disepakati oleh banyak negara di dunia. Swasta pun tak mau ketinggalan untuk memamerkan kebolehan mereka dalam mengisi pasar transportasi masa depan.
PT PLN (Persero) sebagai BUMN setrum menyiapkan sejumlah unit SPKLU di Bali untuk perhelatan G20. PLN telah menyiapkan sebanyak 88 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Bali untuk mendukung kegiatan Presidensi KTT G20. Adapun rinciannya, sebanyak 66 unit merupakan SPKLU ultra fast charging dan 22 unit fast charging.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan SPKLU ultra fast charging memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya, pengisian hingga penuh mobil listrik bisa dilakukan hanya dalam waktu 15-30 menit dari posisi kosong.
“Tak hanya itu saja, SPKLU dengan daya 200 kilo Watt (kW) ini juga dilengkapi dengan fitur simultaneous charger sehingga dapat mengisi 2 unit kendaraan secara bersamaan,” kata Darmawan, Minggu (16/10).
Sementara itu, pabrikan otomotif seperti Hyundai, Toyota, Lexus, dan Wuling memberikan sumbangsih dalam acara tersebut berupa pinjaman mobil listrik. Ratusan mobil listrik pinjaman ini kemudian digunakan untuk mengawal acara sampai kendaraan yang wajib ditumpangi para pendamping delegasi.
Sebanyak 393 unit mobil listrik Hyundai yang merupakan kendaraan resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah tiba di Bali, Jumat (4/11). “Kendaraan resmi G20 Summit dari Hyundai tiba di Pelabuhan Benoa, Bali yang telah disiapkan untuk mendukung mobilitas para delegasi Presidensi G20 Indonesia 2022,” kata Hyundai dalam pernyataan resminya.
Di sisi lain, Wuling mengerahkan 300 unit Air ev yang terdiri dari 216 unit tipe Long Range dan 84 unit tipe Standard Range. President Director Wuling Motors Shi Guoyong mengaku sangat bangga dapat mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali sebagai Official Car Partner.
“Langkah ini pun menjadi tonggak sejarah baru bagi kami untuk berkontribusi bagi Indonesia dan dunia untuk menuju masa depan yang lebih hijau melalui kendaraan bebas emisi, Wuling Air ev,” ujar Shi Guoyong.
5. Hasil KTT G20
KTT G20 yang digelar di Bali selama dua hari, mencatat 52 poin kesepakatan yang termuat dalam dokumen deklarasi berjudul G20 Bali Leaders Declaration.
Diantaranya, menyuarakan komitmen bersama para pemimpin negara G20 bahwa sejak pertama kali mereka bertemu dalam acara KTT yang diselenggarakan 14 tahun lalu, 14 November 2008. Yakni, G20 akan selalu menjadi forum premier kerja sama ekonomi global untuk menghadapi tantangan ekonomi dunia.
Poin kedua dan ketiga menggambarkan sejumlah krisis yang telah dihadapi dan menjadi pengalaman bersama untuk menyelesaikan masalah mendatang. Pada tahun ini, krisis ekonomi menurut mereka dipicu oleh peperangan antara Rusia dan Ukraina, hingga mengganggu rantai pasokan, inflasi, hingga kerawanan energi dan pangan, serta meningkatnya risiko stabilitas keuangan.
Mereka juga menyatakan pentingnya perdamaian karena era saat ini menurut mereka bukan lagi zamannya untuk perang. Sementara itu poin ke lima adalah komitmen mereka untuk bersama-sama menggunakan seluruh instrumen kebijakan untuk bangkit bersama dari berbagai permasalahan ekonomi terkini.
Para pemimpin negara sepakat untuk menyikapi permasalahan ketahanan pangan global yang muncul akibat peperangan di Ukraina. Lalu, menyepakati upaya penanganan bersama terhadap masalah perubahan iklim dan krisis energi yang diperparah oleh konflik geopolitik. Demikian pula pada poin ke-12 yang menjadikan Bali Compact dan Bali Energy Transition Roadmap sebagai pedoman untuk menyelesaikan masalah krisis energi.
Credit: Source link