Ilustrasi Pilpres 2019
Jakarta – Pilpres 2019 diprediksi akan muncul kuda hitam sebagai kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Siapa dia?
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Nur Iman Subono mengatakan, masyarakat memang berharap Pilpres 2019 nanti tidak hanya ada dua calon. Sehingga, publik akan lebih leluasa dalam menentukan pilihan serta ada pilihan alternatif untuk memimpin Indonesia ke depan.
“Saya terus terang calon tidak hanya dua, kalau bisa ada calon alternatif, sehingga politik itu tidak hanya putih dan hitam, tidak hanya dia dan mereka,” kata Nur, kepada Jurnas.com, Jakarta, Rabu (21/2).
Hal itu menyikapi hasil survei yang dirilis Poltracking Indonesia yang menyebut Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto sebagai Capres terkuat pada kontestasi Pilpres 2019 mendatang.
Nur justru memprediksi, diakhir pendaftaran kandidat Pilpres 2019 bakal muncul kuda hitam yang tidak diperhitungkan. “Saya kira di last minute nanti ada calon kuda hitam,” kata Nur.
Lalu siapa figur kuda hitam yang bakal maju di Pilpres 2019? Nur enggan menyebut dan berspekulasi terkait nama figur capres dan cawapres yang bakal menjadi kuda hitam tersebut.
Yang pasti, Nur berharap, Capres 2019 nanti diwarnai oleh politisi handal yang memiliki kiprah baik di nasional maupun internasional. Sebab, menurutnya regenerasi kepemimpinan nasional saat ini sangat dibutuhkan.
“Regenerasi itu penting, dia di luar dari politik yang selama ini kita sebut oligarki. Dia harus punya wawasan kebangsaan, wawasan internasional, karena itu yang bisa menjaga Pancasila, menjaga bhinneka tunggal ika,” terangnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei yang dirilis Poltracking Indonesia menyebut bahwa kandidat Capres terkuat pada Pilpres 2019 hanya ada dua nama, yakni Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjelaskan, survei ini menunjukkan bahwa praktis hanya ada dua figur dengan angka keterpilihan (elektabilitas) dua digit, yaitu presiden Jokowi dan mantan rivalnya pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto.
“Di luar dua figur tersebut, semua tokoh baik elit politik lama seperti tokoh yang pernah tampil pada Pemilu sebelumnya maupun tokoh baru yang muncul dalam dinamika elektoral tiga tahun terakhir bahkan angka elektabilitasnya tak lebih dari 5 persen,” kata Hanta, di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (18/2).
Pada survei `top of mind`, Jokowi mendapat 45 persen, Prabowo 19,8 persen, SBY 0,8 persen, Anies Baswedan 0,6 persen, Ridwan Kamil 0,6 persen, Jusuf Kalla 0,5 persen, dan nama-nama lain. Semua nama berjumlah 15 nama.
Pada simulasi 10 nama, responden yang memilih Jokowi ada 55 persen disusul Prabowo 28,1 persen, di bawahnya ada JK dengan suara 2,4 persen, Anies Baswedan 2,3 persen, Gatot 1,7 persen, Ridwan Kamil 1,4 persen, AHY 1,3 persen, Muhaimin 0,5 persen, Budi Gunawan 0,3 persen, dan Tito Karnavian 0,2 persen. Sementara yang tidak tahu 6,8 persen.
TAGS : Pilpres 2019 Jokowi Prabowo Subianto Kuda Hitam
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29508/Ada-Kuda-Hitam-di-Pilpres-2019-Siapa-Dia/