Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Foto: AFP)
Washington, Jurnas.com – Rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut-disebut untuk memuluskan kampanye pemilihan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Menurut laporan New York Times, rencana itu, dimana perdana menteri Israel akan bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada Senin dan Selasa, terutama merupakan tembakan pendorong bagi kampanye putus asa Netanyahu untuk tetap berkuasa.
Saingan Netanyahu, Benny Gantz juga akan bertemu dengan Trump secara terpisah.
Benjamin sudah bersumpah untuk membuat sejarah dengan rencana itu, tentang apa yang telah ditentang Trump sejak masa kampanyenya sendiri untuk pemilihan presiden AS 2016.
Disebutkan, tidak ada warga Palestina mengambil bagian dalam rencana itu, jelas karena AS sekarang mengakui Yerusalem al-Quds sebagai ibu kota Israel.
Di sisi lain Trump ikut campur tangan dalam pemilihan Israel, tampaknya mendukung Netanyahu.
“Baginya untuk melakukan ini di tengah pemilihan Israel, tanpa partisipasi Palestina dan tanpa niat untuk menindaklanjuti dengan salah satu peserta, menunjukkan ini bukan rencana perdamaian sama sekali,” kata Martin S. Indyk, yang bertugas sebagai utusan khusus untuk negosiasi Israel-Palestina di bawah Presiden Barack Obama.
“Ini adalah lelucon dari awal hingga akhir,” sambungnya.
Trump sudah membual tentang membuat kesepakatan antara Tel Aviv dan Palestina, yang berada di bawah agresi rezim Israel. Sementara itu, ia telah terbukti menjadi salah satu presiden paling pro-Israel dalam sejarah AS.
Trump menempatkan menantunya, Jared Kushner, yang bertanggung jawab untuk mewujudkan perdamaian. Duta besarnya untuk Israel juga seorang pengacara kebangkrutan yang memiliki hubungan dengan pemukim Yahudi, yang secara ilegal tinggal di tanah Palestina.
Seorang pejabat tinggi Palestina mengancam bahwa Otorita Palestina yang berbasis di Ramallah akan menarik diri dari ketentuan utama Kesepakatan Oslo jika Trump mengungkap apa yang disebutnya kesepakatan.
Trump mengatakan pada 23 Januari ia akan merilis rencana perdamaian yang telah lama tertunda sebelum pertemuan di Washington pekan depan dengan Netanyahu dan saingannya.
Trump menempatkan menantunya yang Yahudi, Jared Kushner, yang bertanggung jawab untuk mewujudkan perdamaian. Duta besarnya untuk Israel juga seorang pengacara kebangkrutan yang memiliki hubungan dengan pemukim Yahudi, yang secara ilegal tinggal di tanah Palestina.
TAGS : Amerika Serikat Donald Trump Benny Gantz Benjamin Netanyahu
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/66407/Ada-PM-Netanyahu-di-Balik-Agenda-Perdamaian-Israel-Palestina/