Puteri Indonesia Pariwisata 2022 Adinda Cresheilla membanggakan Indonesia. Sabtu (16/7) dini hari, Dinda –sapaan akrabnya– dinobatkan sebagai 3rd runner-up di malam puncak Miss Supranational 2022 yang berlangsung di Strzelecki Park Amphitheater di Nowy Sącz, Małopolska, Polandia. Dinda bersanding dengan para kontestan yang punya pengalaman lebih darinya.
—
SEBULAN setelah dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Pariwisata 2022, Dinda bertolak ke Polandia untuk mewakili Indonesia di ajang Miss Supranational 2022. Sebelum berangkat ke sana, Dinda –sapaan akrabnya– hanya punya waktu kurang dari sebulan atau sekitar 3 minggu untuk mempersiapkan segalanya. ’’Mulai catwalk, penampilan, sampai kostum, semua benar-benar dimaksimalkan pas setelah saya dimahkotai,’’ ujar Dinda sepekan sebelum keberangkatannya ke Polandia.
Namun, persiapan kilat tak berujung penyesalan. Meski belum berhasil meraih gelar Miss Supranational 2022, Dinda menorehkan capaian gemilang. Dia masuk jajaran Top 5 dan meraih gelar 3rd runner-up atau juara ke-4.
Bersama Dinda, ada empat kontestan lain di Top 5. Mereka adalah Lalela Mswane dari Afrika Selatan (terpilih sebagai Miss Supranational 2022), Praewwanich Ruangthong dari Thailand (sebagai 1st runner-up), Nguyen Huynh Kim Duyen dari Vietnam (sebagai 2nd runner-up), dan Ismelys Velasquez dari Venezuela (sebagai 4th runner-up).
Dua pesaing Dinda di jajaran Top 5 merupakan pageant fighter. Mswane dan Duyen sebelumnya sempat berkompetisi di Miss Universe 2021 Desember lalu. Mswane keluar sebagai 2nd runner-up, sedangkan Duyen berhasil masuk jajaran Top 16. Dinda sendiri baru kali pertama mengikuti pageant internasional lewat Miss Supranational 2022.
Ketika sedang mempersiapkan diri bersama tim dari Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI), Dinda memang punya spirit yang bagus. Dia tidak mau membandingkan dirinya dengan siapa pun. Perempuan kelahiran Surabaya, 29 Januari 1998, itu ingin fokus kepada perkembangan dirinya agar bisa berkompetisi secara maksimal.
Hasil tak mengkhianati proses. Persiapan selama kurang dari sebulan bisa membawa Dinda mengukir prestasi. Di babak awal, Dinda sukses masuk jajaran Top 24 karena terpilih sebagai pemenang Supra Chat –babak di mana para peserta diwawancarai penyelenggara mengenai sebuah isu atau topik. Wawasan Dinda yang luas, pendidikan yang mumpuni, serta latihan public speaking yang dimaksimalkan membuat alumnus double-degree Universitas Indonesia dan Universitas Deakin Australia itu memenangkan babak final Supra Chat.
Bukan hanya public speaking dan wawasan, Dinda juga menunjukkan kebolehannya dalam catwalk. ’’Itu juga yang saya maksimalkan dengan tim karena catwalk model berbeda dengan pageant,” kata perempuan yang aktif sebagai model tersebut. Kemampuan catwalk Dinda semakin terlihat saat preliminary competition 12 Juli lalu, di mana dia mengenakan swimsuit dari Je Suis FLIRT dan gaun malam Le Krakatoa karya Maison Baaz Couture.
Di babak Top 24 saat malam puncak, Dinda dan ke-23 kontestan harus melakukan catwalk dengan cocktail dress. Dinda mengenakan gaun cocktail The Spirit of Kabasaran karya Phanji Purboasmoro, yang terinspirasi dari tari tradisional Minahasa, Kabasaran.
Masih di babak yang sama, para finalis harus meyakinkan juri bahwa mereka layak memakai mahkota Miss Supranational 2022. ’’Di tengah ketidakpastian, perdamaian yang terdistorsi, dan juga ketidaksetaraan, kita semua berhak memulihkan keindahan dan harmoni. Malam ini, saya mengikuti kata hati saya, tidak hanya berbicara untuk diri sendiri, tetapi juga untuk mereka yang mimpinya terkendala, mengirimkan pesan perdamaian,’’ jawab Dinda mantap hingga membuatnya lolos ke babak Top 12.
Kemudian, di babak Top 12, Dinda tampil memesona dengan balutan evening gown berwarna biru karya Maison Baaz Couture. Busana bertajuk Wastra Samoedra itu melambangkan lautan biru Indonesia. Kemampuan catwalk dalam gaun malam memuluskan jalan Dinda sehingga dia masuk ke jajaran Top 5.
Di babak Top 5, Dinda kembali menunjukkan kemampuannya dalam public speaking dan berwawasan. ’’Saya percaya generasi muda adalah pemimpin dunia di masa mendatang. Jadi, dimulai dari para pemimpin muda, kita bisa mengubah dunia. Dari faktor kecil, kemudian bisa berubah ke faktor yang lebih besar, dan bersama-sama kita mengubah dunia,’’ tutur Dinda dengan mantap saat menjawab pertanyaan tentang kepemimpinan di masa depan.
Keseluruhan performa Dinda –baik stage presence, catwalk, maupun public speaking– membuat juri memilihnya sebagai 3rd runner-up. Mahkota cantik yang berukuran lebih kecil daripada mahkota pemenang utama disematkan padanya. ’’Dengan persiapan yang intens beberapa minggu dan doa bertahun-tahun, yang saya sadari adalah percaya pada mimpimu,” tulis Dinda di akun Instagram-nya.
Dinda lantas berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantunya. Termasuk para pageant lovers di Indonesia. ’’Terima kasih atas kesempatannya. Saya bangga membawa bangsa Indonesia maju ke depan dan bersama kita tunjukkan semangat Indonesia melalui keharmonisan dan peace in humanity. Terima kasih,’’ ungkap Dinda lewat unggahan video di akun Instagram @officialputeriindonesia.
Credit: Source link