JawaPos.com – Menteri BUMN Erick Thohir membentuk ekosistem untuk mendukung pelaku UMKM Kampung Lawas Maspati mudah mengembangkan usaha. Erick memberikan sejumlah bantuan usaha dan fasilitas transportasi untuk menghidupkan gairah wisata kampung lawas.
Moda transportasi massal minibus menjadi kebutuhan yang diprioritaskan oleh warga setempat. Minibus tersebut dapat meningkatkan minat turis, khususnya dari Eropa, untuk bisa berputar dari satu titik ke titik lainnya. Sehingga, akan berdampak pada pergerakan ekonomi rakyat, di antaranya UMKM.
“Berhubung di sini lebih prioritas mobil angkut, kita akan beri bantuan tersebut untuk tur. Kita carikan CSR-nya untuk di Kampung Lawas punya mobil, yang bisa dipakai oleh turis untuk berputar dari satu titik ke titik lainnya,” ujar Erick dalam ‘Dialog bersama Warga Kampung Wisata Lawas Surabaya’.
Erick menekankan pembiayaan dari bantuan trasnportasi massal tersebut dioptimalkan dana Corporate Social Responsibility (CSR), yang bisa membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Langkah ini menjadi satu dari tiga program lainnya, dalam mendukung pengembangan UMKM.
Erick juga menjelaskan dua program lain dari Kementerian BUMN yang akan menjadi ekosistem pengembangan UMKM, yakni PaDi (Pasar Digital) dan PNM Mekaar. Program tersebut sudah terbukti membantu kesejahteraan masyarakat dan memulihkan ekonomi negara.
“Jadi sekarang pengadaan kebutuhan yang di bawah 400 Juta itu diperuntukkan UMKM, tapi harus UMKM yang terdaftar, pake digital, jadi terlihat beneran, gak bohongan UMKM-nya. Sekarang sudah 13.700 UMKM yang terdaftar, namanya PaDi, UMKM-nya BUMN,” jelas Erick lewat keterangan tertulisnya, Senin (3/1).
Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) adalah sebuah platform yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Platform ini dibentuk untuk mempertemukan BUMN dan UMKM dengan harapan dapat mengoptimalkan, mempercepat serta mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM.
Di samping itu, PaDi UMKM juga menjadi salah satu tempat di mana UMKM bisa memperluas akses pasar serta kemudahan dalam mendapatkan akses pembiayaan. Kemudian, Erick mengatakan mengenai program yang kedua dari BUMN, yakni PNM Mekaar.
PNM Mekaar merupakan sebuah layanan permodalan berbasis kelompok, yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera, yang ingin memulai maupun mengembangkan usaha.
“Kita sekarang juga sudah punya kereta besar, dimana BRI, Pegadaian, PNM, dijadikan satu, dengan nama Mekaar, itu program BUMN. Jadi selama Covid-19, PNM Mekaar ini tumbuh 5,8 juta nasabah. Berarti, ketika banyak perusahaan yang melepas pegawai, ibu-ibu Mekaar justru menambah pegawai, kita sangat berterima kasih,” pungkasnya.
Credit: Source link