JAKARTA, KRJOGJA com – Untuk ke dua kalinya di tahun 2020 terjadi deflasi. Deflasi pertama terjadi pada bulan Juli 2020 sebesar -0,10 persen dan pada bulan Agustus sebesar – 0,05 persen.
Deflasi pada bulan Agustus 2020 disebabkan turunnya harga beberapa komoditas seperti daging ayam ras, bawang merah, tomat dan taris angkutan udara. Sedangkan yang menghambat deflasi adalah kenaikan harga emas perhiasan. Sedangkan dari sisi suplay sangat cukup sehingga terlihat bahwa daya beli masyarakat belum pulih karena pengaruh covid-19.
“Pada Agustus 2020 terjadi deflasi sebesar -0,05 persen. Ini yang kedua deflasi tahun ini, sebelumnya terjadi deflasi lada bulan Juli sebesar -0,10 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Suhariyanto, pada acara paparan inflasi pada bulan Agustus 2020, di Jakarta, Selasa (1/9).
Menurutnya dari 90 kota yang di data BPS, 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,92 persen dan terendah terjadi di Sibolga, Tembilahan, Bekasi, dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,01 persen.
Credit: Source link