JawaPos.com – Transformasi digital menjadi hal penting untuk diadopsi dalam berbagai aspek kehidupan di era industri 4.0. Pandemi Covid-19 sendiri pun telah menjadi salah satu instrumen percepatan transformasi digital di berbagai sektor termasuk sektor kebijakan publik.
Salah satu kebijakan pemerintah yang telah memanfaatkan digitalisasi untuk efisiensi pelaksanaan di tengah tantangan pandemi adalah Program Kartu Prakerja. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Program Kartu Prakerja bertujuan untuk memulihkan perekonomian melalui peningkatan kompetensi, produktivitas, dan daya saing angkatan kerja serta mendorong kewirausahaan,” ujar dia secara virtual, Kamis (14/3).
Dengan tujuan itu, Kartu Prakerja dituntut untuk mampu menjangkau lebih banyak penerima manfaat di berbagai daerah. Melalui digitalisasi, Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada lebih dari 11,4 juta penduduk di 514 kabupaten/kota selama tahun 2020 hingga 2021, salah satunya adalah Pulau Nias.
“Sepanjang tahun 2020 hingga 2021, total penerima Kartu Prakerja di salah satu pulau terluar itu sebanyak 29.546 dengan total dana tersalurkan mencapai Rp 71,2 miliar yang tersebar di 5 kabupaten/kota,” tambahnya.
Sementara dalam skala provinsi dan di kurun waktu yang sama, penerima Kartu Prakerja di Sumatera Utara tercatat mencapai 453.779 dengan dana tersalurkan Rp 1,1 triliun. Selain itu, dengan berbagai pilihan pelatihan yang ditawarkan, penerima Kartu Prakerja di Pulau Nias cenderung tertarik pada kategori penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, serta makanan dan minuman.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link