Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kerap melayangkan kritikan, baik kepada pemerintah maupun terhadap aparat penegak hukum khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Apa alasannya?
Fahri menjelaskan, salah satu tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) anggota DPR adalah mengontrol atau pengawasan. Menurutnya, sebagai anggota legislatif diwajibkan harus banyak bicara dan memberikan kritik.
“Legislatif yang baik adalah yang banyak bicara, banyak mengontrol masyarakat, banyak memberikan pandangan, banyak memberikan kritik,” kata Fahri, dalam sambutannya pada acara HUT ke-14 Kabupaten Sumbawa Barat di Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/11).
Maka, kata Fahri, dengan kontrol dan kritik DPR tersebut, roda pemerintahan akan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Supaya pemerintahan eksekutif berjalan selalu lebih baik dan berjalan sesuai dengan koridor yang baik,” terangnya.
“Tetapi kalau legislatifnya diam, bisa-bisa di eksekutif bisa terjadi penyimpangan yang luas dan dalam, dan itu tidak boleh kita biarkan,” tegas politikus asal NTB itu.
Atas dasar itu, kata Fahri, dirinya kerap bicara lantang dan keras terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Alhasil, pembangunan di sejumlah daerah di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan baik.
“Saya hadir di Jakarta berbicara keras, sehingga proses pembangunan bisa berjalan ke seluruh Indonesia, dan Alhamudlillah kita melihat pada masa pemerintahan ini pipa pembangunan telah berjalan ke 75 ribu desa yang ada di seluruh Indonesia,” tegasnya.
“Mudah-mudahan ini bisa mempercepat, tidak saja di Sumbawa Barat tetapi seluruh NTB dan juga seluruh Indonesia keluar dari garis kemiskinan, menjadi negara yang tangguh dan kuat karena desanya kuat,” demikian Fahri.
TAGS : Warta DPR Pimpinan DPR Fahri Hamzah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25067/Alasan-Fahri-Hamzah-Bicara-Keras/