JawaPos.com – Giselle (Amy Adams), karakter utama pada film fantasi-komedi romantis Disney Enchanted (2007), kembali lagi. Dalam sekuel berjudul Disenchanted yang dirilis pada 19 November lalu di Disney+ Hotstar, Giselle dikisahkan rindu pada kehidupan indah khas negeri dongeng asalnya, Andalasia. Sepuluh tahun hidup di New York bersama suaminya, Robert (Patrick Dempsey), tak membuat Giselle sepenuhnya terbiasa dengan dunia nyata.
Di sisi lain, Giselle juga sibuk sebagai ibu dua anak. Yakni, sang anak tiri Morgan (Gabriella Baldacchino) yang beranjak remaja dan si kecil Sofia (Mila Jackson dan Lara Jackson) yang baru lahir. Hingga akhirnya, Giselle sekeluarga pindah ke Monroeville, sebuah perumahan pinggir kota dengan suasana mirip negeri dongeng. Namun, Giselle masih belum merasa cukup. Dia ingin mencari kebahagiaan abadi.
Giselle kemudian mendapat tongkat ajaib yang mewujudkan impiannya. Yakni, mengubah tempat tinggalnya menjadi negeri dongeng. Awalnya, Giselle bahagia karena segalanya berjalan sesuai keinginan. Namun, alih-alih hidup yang indah bak dongeng, Giselle mendapat masalah. Negeri dongeng dan keajaibannya malah memunculkan sisi gelap Giselle.
Dilansir dari situs agregator Rotten Tomatoes, Disenchanted memperoleh skor yang lebih rendah daripada Enchanted. Yakni, 43 persen. Konsensus kritik menyatakan bahwa ’’Walaupun Amy Adams tampil menarik, Disenchanted kekurangan daya tarik yang membuat pendahulunya menjadi dongeng modern”.
Adams memang memberikan performa memukau ketika kembali memerankan Giselle. Meski sudah 15 tahun sejak Enchanted dirilis, Adams masih konsisten membawakan karakter Giselle yang naif, polos, dan manis. Lengkap dengan kemampuan menyanyikan soundtrack gubahan Alan Menken dan Stephen Schwartz. ’’Adams sanggup memerankan karakter Giselle yang seimbang antara konyol dan tulus,” papar kolumnis film Los Angeles Times, Noel Murray.
Dalam jumpa pers virtual pekan lalu, Adams menjelaskan bahwa dirinya senang bisa kembali memerankan Giselle –sebuah hal yang melejitkan kariernya. Sejak awal, Adams mengaku jatuh cinta pada kenaifan dan ketulusan Giselle. ”Itu sebabnya, kami tetap mempertahankan sifat-sifat awalnya,” ujar Adams.
Adams harus memerankan dua karakter Giselle yang bertolak belakang secara bergantian. Oleh sejumlah kolumnis dan kritikus, aktris 48 tahun itu dinilai berhasil. ’’Dilakukan berkali-kali, Adams bisa berganti-ganti karakter dengan sangat baik dan meyakinkan,” ulas Rachel Labonte, kolumnis Screen Rant.
Sayang, Disenchanted panen kritik dalam hal plot dan karakter. Berbeda dengan Enchanted yang sukses meredefinisi dongeng, Disenchante yang naskahnya ditulis Brigitte Hales malah terlihat membingkai dongeng dengan usang. Misalnya, pola cerita yang menjelaskan sebuah kutukan berakhir hanya dengan keajaiban yang kelewat klise. Penyelesaian masalah jadi antiklimaks.
Adegan puncak, saat Giselle harus melawan penguasa Monroville Malvina Monroe (Maya Rudolph), juga terlihat mentah. Keduanya terkesan hanya saling melempar mantra dan gelombang sihir tanpa kedalaman. Karakter Malvina pun hanya satu dimensi sehingga kurang memikat penonton untuk bersimpati padanya.
Meski penceritaan dan karakternya tidak maksimal, Disenchanted tetap menghibur. Tangan dingin Menken menggubah lagu-lagu bergaya storytelling khas Disney patut diapresiasi. Adegan musikal –perpaduan menyanyi, menari, dan berakting– para cast cukup menyenangkan untuk dilihat. Semuanya ditunjang dengan efek visual dan palet warna yang memanjakan mata. Jadi, meski ceritanya tidak indah, setidaknya kita seolah diajak masuk ke dunia fantasi penuh keajaiban.
Credit: Source link