JawaPos.com – Kasus kekerasan dilakukan pasangan faktanya cukup banyak terjadi di masyarakat. Selain Lesti Kejora, penyanyi Andien Aisyah, salah satu publik figur yang juga pernah mengalaminya saat masih berpacaran.
Kekerasan yang dilakukan sang pacar ke Andien terbilang sadis karena dia menonjok, mencekik, bahkan memukul Andien dengan benda yang ada di sekitarnya ketika sedang dilanda emosi. Dia disebut Andien bisa marah, tidak bisa mengontrol diri.
“Gue pernah mengalami abusive relationship (tidak bisa dibilang KDRT karena belum menikah) with my boyfriend back then. Pas dipukuli pertama kali, gue langsung putusin. Besoknya dia nangis-nangis, mohon-mohon dan bilang tidak bisa hidup tanpa gue,” tulis Andien di akun Twitter pribadinya.
Dalam kasus kekerasan seperti yang dialami Andien, siklus kekerasan benar-benar terjadi. Setelah memaafkan pelaku dengan adanya permohonan maaf yang terkesan sangat serius, korban kemudian kasihan dan luluh hatinya. Namun, pada kenyataannya kekerasan kembali terulang dalam waktu berbeda.
“Setelah gue balikan, dia ngulangin hal yang sama. Lalu gue putusin lagi. Habis itu dia nangis-nangis lagi, mohon-mohon sampai gue kasihan. Terus gue luluh lagi,” lanjut Andien.
Hubungan tidak sehat saat Andien kerap kali menjadi korban kekerasan dari kekasihnya saat itu terjadi selama hampir 1 tahun. “Begitu saja terus (terulang) selama 9 bulan isinya ditonjok, dibeset, dicekik, dipukul pakai hardcase gitar. Putus-nyambung, minta maaf-luluh,” jelasnya.
Kendati kerap kali mengalami luka lebam pada tubuh termasuk pada bagian wajah, Andien berusaha menutupi kejadian yang dialaminya kepada orang tua. Andien beralasan dirinya habis terjatuh, kepentok, dan lain-lain. Meski pada akhirnya orang tuanya tahu kalau Andien kerap menjadi korban kekerasan dari pacarnya waktu itu.
“Setiap teman gue yang tahu, sudah selalu menyarankan gue buat ninggalin dia. Apalagi make-up artist gue yang saat itu kerjaannya ‘menyamarkan’ memar di mata gue setiap show,” lanjutnya.
Andien memilih bertahan menjalani hubungan pacaran dengan pria yang kerap ‘menyiksa’ dirinya atas sebuah keyakinan. Andien yakin akan bisa mengubah sang pacar menjadi pribadi baik sehingga tidak lagi suka bermain tangan.
Sampai akhirnya dia tersadar akan perkataan ibunya. “Beliau bilang, menurutmu, kamu bisa mengubah orang yang sudah 20 tahun lebih mengenyam kehidupannya sendiri? Dengan pola asuh yang sudah terpatri di dia, semua kebiasaannya, semua masa lalunya. Bisa kamu ubah dalam beberapa bulan ini?” ucap Andien menirukan perkataan ibunya.
Pernyataan itu berhasil membuka mata Andien. Sang ibunda terus meyakinkannya bahwa pria itu bukan tanggung jawab dirinya karena belum ada ikatan pernikahan. Ibunda juga menegaskan Andien hanya bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Andien lantas memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmaranya dengan pria pelaku kekerasan. Namun, masalah ini tidak diperpanjang lantaran tak dibawa ke ranah hukum.
“Kenapa gue tidak melapor ke polisi? Karena gue takut. Gue kasihan juga sama dia. Malas diwawancara wartawan dan takut karir gue hancur,” aku Andien.
Credit: Source link