Ketua Umum Keluarga Besar FKPPI, Pontjo Sutowo
Jakarta, Jurnas.com – Ketua Umum Keluarga Besar FKPPI, Pontjo Sutowo menegaskan, keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI/Polri (FKPPI) di seluruh Indonesia akan selalu berperan aktif bersama Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19).
Di antara peran aktif KB FKPPI itu, kata Pontjo adalah melakukan gerakan sosial dengan menyemprotkan disinfektan, pembagian masker dan alat perlindungan diri (APD) kepada masyarakat.
Diketahui, Jumlah penderita Covid-19 kian meningkat. Hingga Kamis (09/04/2020) kemarin, Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia secara kumulatif mencapai 3.293 orang. Dari jumlah itu, 280 orang meninggal dunia dan 252 pasien dinyatakan sembuh.
“Anggota FKPPI itu punya pemahaman yang sama dalam mempertahankan NKRI. Karena maju atau tidaknya suatu bangsa maka yang bertanggung jawab adalah bangsa itu sendiri. Tidak ada bangsa lain yang turut serta untuk bisa mempertahankan bangsa itu sendiri,” ujar Ketua Umum Keluarga Besar FKPPI, Pontjo Sutowo melalui keterangannya, Jumat, (10/04/2020).
Masih kata Pontjo, upaya dan peran serta FKPPI dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona adalah satu sikap untuk mempertahankan NKRI.
Sebab, kata Pontjo, peperangan yang akan dihadapi suatu bangsa bukan lagi berhadapan dengan pasukan militer. Karena perang militer sudah berlalu dengan berakhirnya Perang Dunia II. Saat ini perang yang dihadapi suatu bangsa adalah nirmiliter.
“Menghadap perang nirmiliter itu bermacam – macam. Satu di antaranya yakni perang melawan penyebaran Covid-19,” tegas dia.
Oleh karena itu, sambung Pontjo, anggota FKPPI, yang merupakan anak dari para pihak yang mendirikan negara langsung bergerak cepat untuk melakukan bela negara.
Apalagi anggota FKPPI yang tersebar dari Sabang hingga Merauke juga mempunyai sikap dan pemahaman yang sama dalam membela negara.
“Upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang dilakukan anggota FKPPI itu bermacam-macam, ada yang menggelar diskusi, membagikan masker, penyemprotan disinfektan. Intinya mengajak semua orang untuk berperan serta melawan Covid-19,” ucapnya.
Pontjo menegaskan, saat ini tidak ada lagi istilah super hero untuk melawan penyebaran virus Covid-19.
Oleh karena itu Pontjo menyesalkan ada pihak – pihak yang saling menyalahkan terkait dalam penanganan wabah virus Covid-19.
Harusnya, lanjut Pontjo, dalam situasi menghadapi wabah virus Covid-19 ini, semua pihak harus bersatu dan bekerjasama untuk bergotong royong apa yang bisa dilakukan tanpa harus saling menyalahkan pihak lain.
“Mari urun rembuk untuk bekerjasama. Hilangkan saling menyalahkan, karena kalau penanganan ini gagal maka yang dirugikan adalah masyarakat. Makanya kita saling sadar diri untuk berbuat yang terbaik untuk bangsa,” jelasnya.
Pontjo pun meminta agar tidak saling mengklaim dan merasa super hero dalam menghadapi wabah virus Corona maka jangan ditarik ke dalam ranah politik.
Menurutnya, setiap orang dapat menggunakan nalarnya dengan baik dan tidak membuat stigma bahwa yang terkena Covid-19 hanya dari ras, kelompok dan agama tertentu.
Oleh karena itu para cendekiawan harus berperan dan berpikir untuk melakukan sesuatu yang konkret untuk masyarakat.
Pontjo mengungkapkan, Gerakan Sosial FKPPI juga melibatkan Anak Kolong Bikers Indonesia.
Pontjo mengungkapkan, Anak Kolong Bikers Indonesia merupakan komunitas anak motor yang anggotanya juga FKPPI. Selain itu Anak Kolong Bikers Indonesia juga memiliki semangat gotong royong yang tinggi untuk berbuat yang terbaik demi masyarakat.
“Kita juga memiliki tanggung jawab untuk tidak merusak citra orang tua. Kita punya moral untuk membangun bangsa karena maju atau tidaknya suatu bangsa, dari kita sendiri, bukan bangsa lain,” tegasnya.
Pontjo pun meminta agar masyarakat Indonesia, bisa mencontoh masyarakat Korea dan Jepang dalam menghadapi virus Corona.
Masyarakat Korea dan Jepang sangat patuh dengan aturan yang ditetapkan pemerintahnya. Sehingga dengan cepat mengatasi wabah Covid-19 tanpa harus berlarut-larut menghadapinya.
“Kita punya kekuatan besar yakni gorong royong. Tidak ada masalah besar yang tidak bisa diselesaikan dengan gorong royong. Ini dibuktikan ketika peristiwa 10 Nopember 1945. Kala itu tidak ada yang mengaku super hero tapi bagaimana caranya bisa melawan penjajah,” tegas dia.
TAGS : Pontjo Sutowo FKPPI Corona Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin