JawaPos.com – Meninggalnya aktor sekaligus sutradara pementasan teater, Norbertus Riantiarno, tidak saja meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Semua anggota Teater Koma juga sangat merasa kehilangan.
Santy, anggota Teater Koma menangis saat membicarakan sosok Nano, sapaan akra Norbertus Riantiarno. Nano yang merupakan pendiri Teater Koma itu dinilai sebagai pribadi yang sangat baik.
“Pak Nano luar biasa, orang yang sangat kreatif, nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Mas. Terlalu baik dan dia membuat perjalanan menuju ke sana dengan jalan baik. Perginya pun baik,” katanya sambil menangis berbincang dengan JawaPos.com melalui sambungan telepon, Jumat (20/1).
Dia mengaku semua momen kebersamaan dengan Nano sangat berkesan baik dalam kaitannya dengan karya atau relasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang sangat berkesan bagi Santy adalah saat terlibat dalam project terakhir Norbertus Riantiarno lewat pementasan Roro Jonggrang.
“Saat itu beliau sudah sakit. Saat masih sakit pun beliau masih tetap menyutradarai kami. Karya beliau terakhir itu adalah Roro Jonggrang,” jelas Santy.
Pementasan teater Roro Jonggrang oleh Teater Koma digelar di Gedung Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jumat, 14 Oktober 2022 lalu. Kala itu, pementasan tersebut berhasil membuat penonton tertawa lewat aksi jenaka yang dipertontonkan pemainnya.
Diketahui, pendiri Teater Koma, Norbertus Riantiarno atau Nano, meninggal dunia tadi pagi. Dia mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 06.58 WIB di rumahnya. Setelah sempat berjuang melawan penyakit kanker pada paha kiri yang kemudian menyebar ke paru-paru.
Saat ini jenazah Norbertus Riantiarno berada di rumah duka Sanggar Teater Koma yang terletak di jalan Cempaka Raya No. 15, Bintaro, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman akan dilaksanakan pada Sabtu (21/1) besok di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor.
Credit: Source link