SEBUAH pagelaran fashion show terbesar dan termegah di Bali, melibatkan 15 desainer Bali dan 69 model pilihan generasi muda Bali digelar di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Sabtu (10/6). Pembukaan Fashion Show dengan nama Adi Warna Wastra Loka ini dihadiri langsung oleh Ibu-ibu dari OASE-Kabinet Indonesia Maju, yaitu Siti Faridah Pratikno, Endang Budi Karya, Lilik Umi Abdul Halim Iskandar, Nanny Hadi Tjahjanto, dan Ratna Mirah Arifin serta dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra beserta Ibu, hingga Bupati/Walikota se-Bali beserta Ibu dengan menggunakan busana Endek Bali.
Fashion show ini, dibuka langsung Gubernur Bali. Yang dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali mengatakan, sedikit bernostalgia di tempat yang megah dan indah tersebut, tepatnya pada 15 November 2022. Di GWK dilaksanakan gala dinner para tamu negara peserta KTT Presidensi G20.
Pagelaran fashion Adi Warna Wastra Loka memberikan ruang panggung untuk menampilkan karya-karya terbaik para desainer yang dibawakan oleh para model. Semua produk yang ditampilkan merupakan produk lokal Bali, yang didesain oleh orang Bali, yang jadi model juga orang Bali. Supaya tidak hanya melihat model dari luar, tetapi juga melihat model-model orang Bali yang ternyata tidak kalah dari model nasional dan model internasional.
Kegiatan dan event seperti Ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi para perajin talenta di Bali sekaligus menjadi bagian dari pada mengembangan ekonomi kreatif yang menjadi bagian pengembangan transformasi ekonomi Bali.
Adiwarna Warna Wastra Loka mengisahkan tentang wastra-wastra adiluhung dari seluruh penjuru Bali yang ditampilkan dalam koleksi-koleksi busana adat dan kasual yang mempesona. Dalam pagelaran fashion show ini, salah satu putra daerah Kabupaten Badung asal Sibangkaja I Gusti Ngurah Agung Sasmitra Wiguna, S.E. yang kerap di sapa Jung Sas, berkesempatan membawakan 10 desain dengan mengangkat tema “Nila Angsana”. Yang mana, tema yang diangkat ini, menggambarkan perpaduan karakter anggun dan tegas dalam satu siluet yang harmonis.
Dikonfirmasi terkait event ini, Jung Sas mengatakan, kalau kegiatan seperti ini sangat penting untuk terus digelar. Kalau bisa dirinya berharap agar bisa menjadi event tahun. Sehingga, dengan harapan, bisa menggali potensi para generasi muda untuk menampilkan karya terbaiknya dalam dunia fashion.
Tak hanya itu, melalui event bergengsi ini, ia meyakini, bisa membangkitkan kembali perekonomian kabupaten Badung, khususnya UMKM di bidang textile tradisional (tenun ikat). “Kegiatan fashion show seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahunnya, untuk mendapatkan generasi penerus dalam dunia fashion. Tentunya kegiatan seperti ini akan memberikan dampak pada sektor perekonomian daerah kabupaten badung khususnya pada UMKM yang bergerak dibidang textile tradisional,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (12/6). (Adv/Balipost)
Credit: Source link