JawaPos.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor meminta pemerintah memberikan perhatian lebih kepada pesantren-pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama. Sebab, saat ini, tidak sedikit yang sangat terdampak pandemi Covid-19.
’’Bahkan mengalami dampak paling besar di antara komunitas lain,’’ kata Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam pembukaan Konferensi Besar Ke-23 GP Ansor kemarin (18/9).
Presiden Joko Widodo membuka acara tersebut secara virtual dari Istana Bogor. Konferensi yang diikuti 150 peserta dari unsur pimpinan dan perwakilan 34 wilayah itu dihelat di Minahasa, Sulawesi Utara. Dan, akan berlangsung sampai besok (20/9).
Dalam kesempatan yang sama, Yaqut melaporkan sejumlah kontribusi Ansor selama pandemi. Yang utama adalah pembentukan gugus tugas penanganan Covid yang tugasnya mengampanyekan bahaya penyakit tersebut kepada masyarakat. Juga membantu distribusi bansos, asistensi protokol kesehatan, dan kegiatan lain.
Baca juga: Jokowi: GP Ansor Kokoh Memainkan Peran Sebagai Simpul Kebangsaan
’’Dengan Kementerian Sosial, kami sudah mendistribusikan kurang lebih 50 ribu paket bantuan sosial,’’ terangnya.
Ansor juga turut membantu distribusi rapid test, bantuan masker, pelatihan online, wifi gratis, hingga bantuan hukum bagi mereka yang berkonflik sebagai dampak PHK.
Jokowi mengapresiasi peran GP Ansor di tengah pandemi, sekaligus kemampuan mereka untuk menyatukan berbagai perbedaan yang ada di tengah masyarakat. ’’Kehadiran Banser GP Ansor telah ikut memberikan rasa aman bagi semua anak bangsa dalam menjalin tali persaudaraan,’’ lanjut mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jokowi juga mengingatkan bahwa pandemi tidak boleh mengurangi kualitas kegiatan GP Ansor. Sebab, interaksi bisa dilakukan secara daring.
Saksikan video menarik berikut ini:
Credit: Source link