JawaPos.com – Setelah dua tahun, Armie Hammer akhirnya buka suara. Pada Januari 2021 lalu, aktor Call Me by Your Name itu dilaporkan melakukan pelecehan seksual kepada beberapa perempuan. Dia juga diduga melampiaskan fantasi seksual yang tidak sehat –di antaranya BDSM dan kanibalisme– lewat pesan pribadi di media sosial.
Dalam wawancara dengan Air Mail pada Jumat (3/2), Hammer membantah tuduhan tersebut. Namun, dia mengakui melampiaskan emosinya kepada sang mantan istri, Elizabeth Cambers. Termasuk ketika melakukan hubungan intim. Aktor berusia 36 tahun itu menyatakan, dirinya nyaris mengakhiri hidup karena pemberitaan tentang pelecehan seksualnya viral.
Pikiran itu sempat terlintas saat menjalani karantina mandiri di Cayman Islands dua tahun lalu. ’’Aku berjalan ke tengah laut, berenang sejauh yang kubisa dan berharap tenggelam, ditabrak perahu, atau dimakan hiu. Lalu, aku sadar, anak-anakku masih di pantai. Aku tidak bisa melakukan hal itu kepada mereka,” paparnya.
Salah satu pelapornya saat itu adalah Effie Angelova. Keduanya berkenalan lewat Facebook messenger. Dalam konferensi pers pada Maret 2021, Angelova menyatakan telah empat tahun putus nyambung dengan Hammer.
Selama hubungan itu, Angelova menuduh sang aktor melakukan kekerasan mental, emosional, dan seksual. Salah satunya, melakukan pemerkosaan keji di Los Angeles. Ketika diwawancarai Air Mail, Hammer membantah tuduhan itu. Dia menyatakan, Meta –perusahaan induk Facebook– menolak memberikan arsip pesan kepada tim kuasa hukumnya.
’’Seandainya aku masih punya arsip itu, masalah ini bakal selesai dalam waktu 0,5 detik. Apa yang disebutnya ’pemerkosaan’ itu adalah idenya,” tegas Hammer. Dia menekankan, seluruh tindakan dilakukan atas persetujuan Angelova.
Hammer menceritakan, dirinya berkali-kali mengirim pesan kepada perempuan di usia 20-an sejak beberapa tahun terakhir. Dia mengaku memanfaatkan ketenarannya untuk memikat mereka.
’’Aku ada di puncak kesuksesan saat itu. Mereka bakal senang dan berkata ’ya’ pada apa yang kukatakan. Ada ketimpangan kekuatan dalam situasi tersebut,” ungkapnya.
Dia juga membenarkan tuduhan penyiksaan emosional yang dialamatkan korbannya. Termasuk oleh mantan istrinya. ’’Aku satu juta persen mengakui melakukan hal itu,” tegas Hammer.
Untuk kali pertama, dia menceritakan mengalami pelecehan seksual oleh pastor muda di gereja keluarganya saat masih berusia 13 tahun. ’’Hal itu menjadi titik berbahaya dalam hidupku. Kurasa, hal itu adalah perkenalan pada seksualitas yang di luar kontrol,” papar aktor yang memulai karier pada 2005 itu. Pengalaman tersebut membuatnya terobsesi memegang kendali dalam hubungan.
Dalam wawancara itu, dia tak mengelak dari tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya selama dua tahun terakhir. ’’Aku di sini untuk mengakui kesalahanku, bertanggung jawab atas fakta bahwa aku adalah seorang yang berengsek, sombong, memanfaatkan orang lain,” papar Hammer.
Editor : Dhimas Ginanjar
Reporter : Air Mail/Entertainment Weekly/People/fam/c6/len
Credit: Source link