CEO Audi Gernot Dollner, diberitakan laman Autocar, Rabu (20/3), mengatakan mobil listrik entry-level itu dikembangkan selama tiga tahun. Mobil itu juga dinilai sebagai upaya mereka berkompetisi dengan merek China.
Baca juga: Kenali Q6 e-tron, SUV listrik pertama Audi
Dollner belum mau memberikan rincian tentang mobil listrik Audi tersebut selain “model elektrik tambahan di bawah Q4 e-tron” dan “mobil akan menjadi konsep kendaraan menakjubkan, unik dan independen, diproduksi di Ingolstad”.
Mobil entry-level Audi itu diperkirakan berupa crossover, bukan hatchback konvensional, dan menjadi saudara untuk model Q3 versi konvensional.
Belum diketahui apakah Audi akan menggunakan platform mobil listrik MEB milik Volkswagen, Dollner mengatakan mereka belum mengambil keputusan soal platform yang akan digunakan.
Baca juga: Produksi pra-massal dimulai di basis produksi NEV baru Audi di China
Sementara itu, Dollner membantah mobil listrik akan menjadi penerus A1 karena bukan berukuran empat meter.
“Kami tidak akan punya penerus A1 atau Q2, bukan penerus langsung. Tapi, dengan model segmen di bawah Q4 dan A3, mobil itu akan menjadi entry-level kami,” kata Dollner.
Sang bos juga belum membocorkan nama apa yang akan digunakan untuk mobil itu, namun, diperkirakan Audi akan menggunakan nomor genap untuk mobil listrik, sementara nomor ganjil untuk mobil konvensional.
Baca juga: Audi laporkan kenaikan 17 persen penjualan mobil pada 2023
Baca juga: Audi kenalkan Q8 e-tron yang terinspirasi dari ajang balap Dakar
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Credit: Source link