SOLO (KRjogja.com) -bBrand kuliner ayam penyet Surabaya bertambah eksis dalam dunia waralaba menyusul Ayam Penyet Surabaya berhasil menyabet penghargaan The Mist Promising Branding 2020 karena cita rasa maupun standar higienis maupun inovasinya mengelola bisnis kuliner di saat pandemi Covid-19.
“Usaha kuliner dalam skala Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) termasuk di dalamnya usaha waralaba merupakan sektor yang kuat dalam menghadapi krisis ekonomi. ” papar nara sumber H Puspo Wardoyo selaku Owner Ayam Penyet Surabaya dalam Bincang Bisnis Part #29 Special The Most Promising Brand 2020 digelar secara live di Instagram (IG) @majalahfranchise, Selasa (20/10/2020) malam.
Bincang bisnis bertema “Kiat Ayam Penyet Surabaya Menjadi Pelopor dan Penguasa Pasar Ayam Penyet” dengan Host Moh Zaziri Pemimpin Redaksi Majalah Franchise Indonesia.
Diakui oleh Puspo Wardoyo yang juga owner Wong Solo Grup, Ayam Penyet Surabaya, selain perusahaan francise, Wong Solo Grup juga mendapat pengakuan di industri usaha,
berhasil meraih penghargaan Market Leader Award 2020 berkat konsisten bertumbuh di seluruh outletnya yang tersebar di Indonesia.
Dipaparkan oleh Puspo Wardoyo pihaknya ber bisnis kuliner dimulai dari bawah. ” Kami mengawali bisnis kuliner di Medan, kebetulan sambalnya dari Surabaya. Dari bawah , kami terus menapak maju hingga sekarang ada sedikitnya 287 outlet Wong Solo Grup tersebar di Indonesia, Malaysia hingga Arab Saudi,” tuturnya.
Menurut Puspo Wardoyo, bos Wong Solo Grup, untuk terus eksis pengusaha kuliner dituntut untuk kreatif, inovatif dan terus melakukan penetrasi pasar. Puspo Wardoyo memberi contoh penemuan terbarunya makanan cepat saji “Makan Ku” yang merupakan satu-satunya jenis kuliner di Indonesia yang ada alat pemanas di dalam box nya.
“Awalnya produk MakanKu di suguhkan pada jamaah haji dimana Makan Ku dinyatakan sebagai catering haji oleh Departemen Agama. Namun di saat pandemi Covid-19, Makan Ku yang dikenal praktis , higienis ternyata digemari masyarakat. Cocok untuk bekal makan di kantor, saat travelling maupun dijadikan oleh-oleh sebagai kuliner dengan selera khas nusantara, bisa tahan lama cukup disimpan pada suhu ruangan,” papar Puspo Wardoyo.
MakanKu yang semula dipersiapkan untuk katering haji mendapat momentum bagus pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini. MakanKu telah mendapatkan sertifikat halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga dapat dipastikan seluruh bahan baku serta proses pengolahan telah sesuai dengan standar MUI yang membuat MakanKu Halalan dan Thayyiban.
MakanKu juga telah tersertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan diolah berdasarkan standart Internasional (ISO 22000 : 2018 – Food Safety Management System) yang menjamin kehigienisan serta aman untuk dikonsumsi siapa saja. (Hwa)
Credit: Source link