Badak Terakhir Mati, WWF: Peringatan untuk Kita Semua

by

in
Badak Terakhir Mati, WWF: Peringatan untuk Kita Semua

Badak Sumatera (foto: UPI)

Jakarta, Jurnas.com – World Wide Fund for Nature (WWF) Malaysia mengatakan, kematian Iman, badak terakhir Malaysia, adalah peringatan agar negara serius menangani ancaman satwa liar yang terancam punah.

“Ini menandakan badak Sumatera sepenuhnya punah di negara ini, sepunah harapan untuk melihat spesias ini di alam liar,” ujar CEO WWF Malaysia Sophia Lim, seperti dikutip The Star Malaysia.

Sophia mengatakan, fokus yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana melestarikan keberadaan satwa lain, terutama yang terancam punah. Menurutnya, harus ada kebijakan yang lebih baik, sekaligus UU yang lebih tegas terkait konservasi satwa liar.

Iman yang kini berusia 25 tahun ditangkap pada 2014 lalu. Pada Sabtu (23/11), badak tersebut meninggal di Suaka Badak Kalimantan, setelah menderita tumor Rahim selama bertahun-tahun dan kehilangan berat badan dalam jumlah signifikan.

Sophia mengungkapkan bahwa sederet satwa liar lain terancam punah akibat perburuan dan perdagangan ilegal. Di antara hewan itu adalah harimau, banteng, trenggiling, beruang madu dan gajah.

Baca juga.. :

“Kita harus secara kolektif mengatasi ancaman perburuan liar, sekaligus bekerja keras menyelamatkan habitat alami mereka,” tegas Sophia.

Sophia meminta pemerintah Malaysia untuk tetap mempertahankan hutan yang tersisa, baik kawasan lindung untuk suaka margasatwa atau cadangan hutan untuk kayu berkelanjutan. “Memastikan kelangsungan hidup satwa liar adalah tanggung jawab kita semua,” ujar Sophia.

Pemerintah mengerahkan polisi dan bekerja sama dengan sejumlah lembaga untuk menginvestigasi perburuan liar, namun itu saja belum cukup. “Persoalan perburuan liar yang tampak hanya puncak dari gunung es dengan nilai ekonomi miliaran dolar,” ujar Sophia.

Ketua Menteri Sabah Datuk Seri Mohd Shafie Apdal mengatakan kematian Iman sangat menyedihkan. Ia menegaskan kembali rencana pemerintah negara bagian untuk membangun konservasi satwa liar dan area rehabilitasi seperti safari Afrika tahun depan.

“Ini juga upaya untuk menarik wisata, karena kita tidak bisa hanya bergantung pada pulau dan gunung, harus ada diversifikasi produk untuk memastikan keberlanjutan,” katanya. (PressTV)

 

TAGS : Badak Terakhir Satwa Liar Hewan Punah Malaysia

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/62892/Badak-Terakhir-Mati-WWF-Peringatan-untuk-Kita-Semua/