JAKARTA, BALIPOST.com – Terjadi penurunan elektabilitas calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dibantah. Bahkan, Ganjar mengklaim pihaknya sudah melakukan survei internal. Menurutnya, hasil survei internal tersebut menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud tak menurun.
“Tidak, elektabilitas-nya masih tetap. Kami juga punya survei internal kami kok, kami masih bagus,” ujar Ganjar di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (23/11).
Ganjar mendorong agar kader-kader partai pendukung dan relawannya di setiap daerah tidak terpengaruh dengan hasil survei. Ia pun lebih percaya dengan hasil survei internal-nya. “Mudah-mudahan kawan-kawan dengan kepengurusan daerah berjalan, mudah-mudahan makin bagus. Kami punya komparasi-nya,” tuturnya.
Adapun Lembaga survei Poltracking mengungkapkan elektabilitas Ganjar-Mahfud berada pada urutan kedua. Elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya 30,1 persen.
Mereka terpaut jauh dengan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yakni 40,2 persen. Sementara urutan ketiga adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), 24,4 persen dan sisanya 5,3 persen belum menentukan pilihan.
Wawancara dilakukan oleh Poltracking secara tatap muka. Data survei ini diambil dalam rentang waktu 28 Oktober-3 November 2023.
Sementara, hasil survei LSI Denny JA menunjukkan tren elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud merosot tajam.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 6-13 November 2023 mencatat elektabilitas Ganjar-Mahfud berbanding terbalik dengan Anies-Muhaimin yang mulai merangkak naik.
Di mana, pada Oktober 2023 lalu elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 36,9 persen, sedangkan November 2023 hanya 28,6 persen. Di sisi lain, elektabilitas Anies-Muhaimin di Oktober 2023 sebesar 8,8 persen, lalu November 2023 melonjak menjadi 20,3 persen. Lalu, Prabowo-Gibran tetap berdiri kokoh pada urutan pertama dengan elektabilitas 40,3 persen. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link