JawaPos.com – Era pandemi Covid-19 mengubah budaya dalam bertransaksi. Selain membatasi penularan virus, cara pembayaran nontunai semakin diminati karena lebih praktis.
Dalam mendorong generasi milenial maupun gen Z untuk mengelola keuangannya secara mandiri, ternyata kartu kredit menjadi alat pembayaran favorit tepat untuk merencanakan prioritas keuangan dengan bijak. Apalagi ketika dikaitkan dengan konsep apresiasi diri (self-reward).
“Ketika mau memberikan reward untuk diri sendiri, baiknya perlu pemikiran matang apakah masih masuk akal atau tidak, masuk budget atau tidak. Karena, jika hanya karena takut ketinggalan tren, justru akan menimbulkan dampak buruk pada psikologis dan finansial seseorang. Akibatnya menjadi stres dan cemas menghadapi situasi yang dihadapi,” kata Ayank dalam diskusi bersama OVO bersama BRI lewat OVO U Card, Kamis (28/7).
Hasil survei yang dilakukan Brilio.net bersama JakPat Mobile Survey menunjukkan, 59 persen responden milenial Indonesia, khususnya kelas menengah ke atas lebih menyukai transaksi nontunai, termasuk kartu kredit. Sebanyak 63 persen responden milenial mengakui kebutuhan mereka akan kartu kredit, namun sebagian juga menyebutkan kesulitan dalam mendapatkan akses.
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan generasi milenial umumnya ingin kemudahan akses dalam mengajukan aplikasi kartu kredit. “Gaya hidup kalangan muda yang kian kompleks memunculkan berbagai kebutuhan, termasuk dalam menentukan dan mengatur budget untuk pengeluaran,” kata Karaniya.
Financial Planner Lolita Setyawati mengungkapkan untuk self reward berupa materi akan lebih baik jika dibayar secara tunai. Jika kondisinya lebih nyaman membayar dengan kartu kredit atau mungkin ingin memanfaatkan promo yang sedang ditawarkan oleh kartu kredit yang dimiliki, sah-sah saja.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link