Abidah Rosidah, calon jamaah umrah asal Sumedang
Jakarta, Jurnas.com – Calon jemaah umrah asal Sumedang, Abidah Rosidah harus pulang kembali ke kampung halaman karena gagal berangkat umrah lantaran kebijakan pemerintah Arab Saudi menutup pintu kunjungan ke tanah mekkah dan madinah akibat ancaman virus corona.
Sebelumnya, wanita berusia 53 tahun itu bersama sang ibu mengatakan kepada Jurnas.com sudah berada di Jakarta sejak tanggal 28 Februari untuk mempersiapkan keberangkatan yang sedianya pada tanggal 03 Maret kemarin. Namun ternyata ia harus menunda niatnya, lantaran pihak Arab menutup aktivitas umrah.
Meski demikian, ibu yang memiliki 11 anak tersebut mengaku tidak merasa kecewa lantaran menurutnya musibah ini sesuatu yang tidak diduga dan tidak disengaja. Ia juga tidak menyesalkan keputusan Pemerintah Arab yang menutup aktivitas umrah.
“Kalau ibu mah nggak kecewa sih, soalnya ini kan sesuatu yang tidak diduga, dan pihak Saudi juga tidak sengaja menutup aktivitas umrah. Mereka (arab) tak mungkin menginginkan penundaan ini,” kata Abidah, Kamis (04/03).
Menurut Abidah, peristiwa ini harus diterima dengan lapang dada oleh semua orang, terkhusus bagi jamaah yang gagal umrah. Pasalnya, ini semua merupakan suratan takdir, yang sudah diatur oleh Allah Swt, dan tak ada seorang pun manusia bisa mencegahnya.
“Kita yang jelasnya harus banyak mendekatkan diri kepada Allah, karena semua urusan di tangan Allah. Kita sudah berusaha dan ternyata belum sesuai rencanna, ya kita terima saja, toh itu di luar kemampuan kita sebagai makhluk Tuhan yang lemah,” ujarnya.
Ia menambahkan, peristiwa ini harusnya disikapi positif oleh para jamaah umrah bukan malah dirundung kesedihan yang berlarut-larut. Kerena baginya, ibadah umrah adalah implementasi dari kerinduan atas tanah suci dan rasul, sehingga penundaan ini harusnya menjadikan kerinduan itu semakin dalam dan ketika tiba saatnya umrah, kerinduan itu akan tercurahkan dalam ibadah yang lebih khusyu’.
“Sebenarnya untuk jamaah manakala sudah punya niat yang tulus dan ikhlas nggak usah bersedih, karena hakikatnya ibadah umrah itu adalah luapan rindu kepada Rasul, jadi harusnya penundaan membuat kita semakin ingin kesana. Mana kala bener udah bisa berangkat, mudah-mudahan bekal rindu yang tertunda membuat kita semakin khusyu’ beribadah. Jadi mari kita serahkan kepada Sang Maha Pengatur,” pesannya.
Terkait kepastian keberangkatan umrah, Ia mengaku pihak travel yang menjadi fasilitator umrah masih tetap berkomunikasi dengan para jamaah, dan belum bisa memastikan tanggal kepastian keberangkatan karena menunggu kebijakan pemerintah Arab.
“Kepastiannya belum, cuman informasi dari pihak travel bahwa nanti umrah bakal dibuka pada tanggal 14 Februari. Namun itu juga belum pasti, jadi mari kita saling mendukung dan berharap keadaan bisa normal kembali,” pungkasnya.
TAGS : Jemaah Umrah Batal Umrah Abidah Rosidah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin