Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Washington – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menganggap Pemimpin Korea Utara (Korut) menunjukkan sikap “terhormat” dan “terbuka” jelang perundingan untuk denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Komentar itu muncul menjelang pertemuan Trump-Kim Jong un yang akan digelar pada Mei atau Juni. Jika terlaksana, pertemuan tersebut akan menjadi tatap muka pertama antara keduanya.
“Mungkin saja pertemuan itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa, dan mungkin saja tidak terwujud sama sekali,” kata Trump di Gedung Putih.
“Jika perundingan tidak masuk akal, maka saya akan mengakhirinya,” sambungnya.
Trump menekankan bahwa denuklirisasi berarti Korea Utara menghentikan program nuklirnya.
Komentar Trump sangat bertolak belakang dengan pernyataannya sebelumnya, “Pemimpin Korut, Kim baru saja menyatakan bahwa Tombol Nuklir siap diluncurkan setiap waktu. Akankah seseorang dari rezimnya yang serba kekurangan memberi tahunya bahwa saya juga memiliki Tombol Nuklir, dan itu jauh lebih besar dan lebih kuat dari miliknya!”
Pada Selasa (24/4) waktu setempat, Kim dikabarkan sedang mempersiapkan untuk melakukan apa yang selama ini dianggap mustahil oleh para pengamat, yakni membuka akses Korea Utara bagi inspektur internasional untuk memverifikasi denuklirisasi di negaranya.
Surat Kabar Korea Selatan Dong-A Ilbo melaporkan, pemimpin Korut rupanya telah mengirim pesan ke AS yang menyatakan kesediaannya untuk membuka akses bagi Badan Energi Atom Internasional.
Akhir pekan lalu, rezim Kim mengumumkan akan mengakhiri uji coba nuklir dan rudal balistiknya, namun tidak berkomitmen dalam denuklirisasi total.
Perkembangan selanjutnya diharapkan dapat tercapai dalam pertemuan antar-Korea yang akan digelar Jumat (27/4) ini. (aa)
TAGS : Donald Trump Korea Utara Kim Jong un
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/33168/Begini-Cara-Trump-Rayu-Kim-Jong-un/