Perdana Menteri Yaman Ahmed Obeid Bin Daghr (Ali Owidha / Andaolu)
Washington – Houthi tidak mematuhi solusi politik apapun tanpa persetujuan Iran. Demikian disampaikan perdana menteri Yaman dalam sebuah pertemuan dengan pejabat Amerika Serikat di Arab Saudi.
Menurut Anadolu Agency, Ahmed Bin Daghr mengatakan kepada Duta Besar Amerika Serikat untuk Yaman, Matthew Toler, “Milisi Houthi tidak akan mematuhi solusi politik untuk menghentikan perang, kecuali jika Iran memberi lampu hijau.”
“Jika masyarakat internasional serius menghentikan penderitaan rakyat kita, ia harus menentang orang-orang yang memberi makan perang,” Daghr menambahkan, mengacu pada Iran.
Iran dituduh mempersenjatai kelompok Houthi dengan rudal balistik yang digunakan untuk menargetkan Arab Saudi bulan lalu. Sebagai tanggapan, Riyadh memberlakukan blokade udara, darat dan laut di Yaman yang sedang berlangsung, memperburuk krisis kemanusiaan di negara ini.
Houthi tetap memegang kendali atas ibukota Sana`a sejak akhir 2014 meskipun ada intervensi dari sebuah koalisi yang dipimpin Saudi pada Maret 2015 untuk merebut kembali Yaman utara.
Hingga kini, Kuwait dan Oman yang menawarkan untuk menengahi antara pihak-pihak yang bertikai di wilayan tersebut belum mengeluarkan terobosan solusi politik apapun.
TAGS : Houthi Yaman Iran Arab Saudi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26347/Beirut-Desak-Iran-Hentikan-Houthi-di-Yaman/