JawaPos.com – Status kepastiannya dari hasil laboratorium PCR belum ada hasil sehingga belum diketahui apakah pasien benar mengalami cacar monyet atau tidak.
“Belum (ada update pemeriksaan pasien),” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril kepada JawaPos.com, Kamis (4/8).
Masa inkubasi penyakit ini yakni 3 minggu. Pasien mengalami gejala mirip cacar monyet. Ia mengalami gejala demam dan juga bintil-bintil mirip cacar di tubuhnya. Pasien juga tak pernah ke luar negeri sebelumnya. Hingga kini, pasien masih diisolasi dan menunggu hasil tes PCR.
“Seorang laki-laki, 55 tahun, bukan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN),” katanya.
Syahril menegaskan bahwa pasien merupakan suspek monkeypox. Saat ini pasien dirawat di isolasi di RS Swasta Jateng.
“Masih perawatan dan untuk pemeriksaan lanjut untuk memastikan cacar monyet atau bukan. Akan dilakukan pemeriksaan lab PCR untuk memastikannya. Bisa saja hanya cacar biasa atau penyakit lain bukan monkeypox,” katanya.
Kondisi pasien sejauh ini dipastikan baik dan stabil. “(Kondisi) baik dan stabil,” jelasnya.
Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin smallpox atau cacar biasa).
Dalam laman Kementerian Kesehatan disebutkan perbedaan utama kedua penyakit ini terletak pada gejalanya. Salah satunya ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening.
Pada monkeypox ada limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), sedangkan pada Smallpox atau cacar biasa tidak ada.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link