JawaPos.com – Sejumlah harga komoditas yang meningkat salah satunya dipengaruhi ongkos logistik yang masih mahal. Padahal, saat ini pemerintah juga tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur.
“Salah satu persoalan yang kita hadapi adalah persoalan logistik. Bicara logistik itu selalu ada kaitannya dengan infrastruktur. Lalu pembangunan infrastruktur yang masif ini efeknya kemana untuk merespons gejolak-gejolak ini?” kata ekonom senior Faisal Basri secara daring, Kamis (7/4).
Ia menjelaskan bahwa biaya logistik nasional menyumbang 22 persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam negeri. Angka tersebut begitu besar yang dapat menyebabkan pembengkakan harga komoditas yang diangkut.
“Nah apakah logistik turun gara-gara dibangun infastruktur, iya sangat tidak (turun). Karena apa? Karena logistik cost itu yang tinggi karena sekitar 70 persen barang-barang di Indonesia diangkut pakai angkutan darat,” tutur dia.
Sementara, kata dia, angkutan darat itu 10 kali lebih mahal dibanding angkutan laut. Dirinya pun mempertanyakan proyek yang pernah diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni tol laut untuk efisiensi biaya angkutan logistik.
“Jadi, Pak Jokowi sudah lupa dia pernah mendeklarasikan tol laut, Poros Maritim, dan segala macam, tapi tidak ada yang dilakukan dan salah konsep juga. Tapi itu lah yang terjadi. Jadi jalan tol dikebut, pelabuhan jarang yang diurusi selain Patimban,” imbuhnya.
Credit: Source link