JawaPos.com – Buccal fat atau lemak buccal merupakan bantalan lemak yang berada tepat di bawah tulang pipi dan di atas tulang rahang. Lemak inilah yang membuat pipi lebih chubby dan membuat wajah orang terlihat bulat.
Bagi mereka yang ingin terlihat tirus, khususnya yang berbadan ramping namun berpipi tembem, prosedur buccal fat removal menjadi salah satu opsi. Tindakan ini bisa membuat tulang pipi menjadi menonjol dan menciptakan wajah yang lebih ramping.
Seperti tindakan medis lainnya, fat buccal removal tentu memiliki efek samping, khususnya setelah tindakan operasi dilakukan. Walau demikian, tindakan ini diyakini tergolong aman.
“Pengangkatan jumlah lemak buccal tergantung dari kondisi bentuk wajah pasien. Dokter yang berpengalaman akan lebih tahu seberapa banyak lemak yang harus diambil, agar wajah tampak tirus dan proporsional,” ujar dr. Novi Arlisma dari Novi’s Clinic dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (17/2).
Menurut Novi, hasil dari prosedur ini baru akan terlihat setelah beberapa bulan. Sebelumnya, pasien harus melewati fase di mana pipi mereka mengalami pembengkakan, pendarahan, dan terasa sakit atau nyeri.
“Ini wajar dan tidak perlu dikhawatirkan karena sifatnya sementara dan akan hilang dalam 1- 5 hari. Hasil wajah tirus yang permanen ini akan muncul saat pembengkakan mereda dan bekas sayatan sembuh total,” ujarnya.
Novi melanjutkan, ada beberapa hal yang wajib dilakukan oleh mereka yang menjalani fat buccal removal. Seperti, tidak boleh makan dengan makanan yang bertekstur keras dan terlalu panas 1-2 hari, berkumur dengan cara menggelengkan kepala selama 1 minggu, dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari biasannya di hari pertama.
Penggunaan korset wajah, kata Novi, juga menjadi langkah yang perlu diterapkan, setidaknya selama 2 minggu.
“Ini untuk mengurangi terjadinya efek samping pendarahan, meminimalkan bengkak serta masa pemulihan lebih cepat,” katanya. Korset wajah juga membantu membentuk kontur wajah serta mencegah dislokasi sendi rahang,” pungkas dr. Novi.
Credit: Source link